DurasiNTB

Lugas & Fakta

Iklan

terkini

Respon Cepat Keinginan Bupati, Kadistan Layangkan Surat Ke Pemerintah Pusat.

Monday, April 14, 2025, April 14, 2025 WIB Last Updated 2025-04-15T02:20:27Z
Plt.Kepala Dinas Pertanian Lombok Timur Lalu Fathul Kasturi. Senin, (15/4/2025).


DurasiNTB.com - Plt. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur, Lalu Fathul Kasturi, merespons cepat apa yang menjadi keinginan Bupati H. Haerul Warisin  tentang pembentukan  kelompok buruh tani padi di setiap desa di Kabupaten Lombok Timur (Lotim).


Menurutnya,  sebelum pernyataan Bupati disampaikan ke media beberapa hari lalu, pihaknya sudah lebih dulu menerima instruksi langsung untuk menindaklanjuti rencana tersebut. Salah satu langkah strategis yang telah dilakukan adalah Surat pengajuan atau proposal kebutuhan alat-alat pertanian, baik untuk musim tanam, masa panen maupun pasca panen, ke Pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian.


“Sebelum Bapak Bupati H. Haerul Warisin berbicara di media, kami sudah lebih dulu diperintahkan untuk menindaklanjuti rencana tersebut, termasuk mengusulkan kebutuhan alat buruh tani padi ke pemerintah pusat,” ujar Lalu Kasturi saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (14/4/2025).


Ia menambahkan, langkah cepat ini dilandasi oleh kenyataan di lapangan yang menunjukkan masih minimnya jumlah buruh tani padi di desa-desa, yang kerap menjadi persoalan utama saat musim panen raya tiba.


“Kita berharap, ke depan dengan terbentuknya kelompok-kelompok buruh tani padi di semua desa, tidak lagi terjadi kekurangan tenaga kerja saat panen raya,” jelasnya.


Kadistan Lotim juga memberikan apresiasi terhadap perhatian serius Bupati atas keberadaan buruh tani padi di daerah. Ia menilai hal itu sebagai bentuk kepedulian luar biasa dari pimpinan daerah terhadap nasib para petani.


“Saya melihat, Bupati sangat responsif

terhadap persoalan buruh tani padi. Ini sangat luar biasa,” tambahnya.


Dalam implementasinya nanti, kelompok buruh tani padi akan dibagi menjadi dua klaster, disesuaikan dengan kondisi geografis dan aksesibilitas lahan sawah.


“Kita punya alat mesin combine harvester, tapi tidak semua lahan bisa dijangkau. Karena itu, kita padukan dengan power thresher dan alat panen sederhana. Jadi akan ada kelompok yang menggunakan mesin dan ada juga yang tetap dengan cara manual,” ungkapnya.


Menurut Kadis Pertanian, model dua klaster ini akan memberikan efisiensi dalam proses panen tanpa menghilangkan peran tenaga kerja manusia.


“Kita tetap pertahankan buruh tani manual, sambil kita sesuaikan dengan lahan yang cocok untuk mekanisasi atau tidak,” pungkasnya. (Yt)


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Respon Cepat Keinginan Bupati, Kadistan Layangkan Surat Ke Pemerintah Pusat.

No comments:

Post a Comment

Terkini

Topik Populer

Iklan