![]() |
Sopian Hakim, Plt. Dirut PDAM Lombok Timur. Jum'at, (21/03/2025). |
Lombok Timur - Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pantai Selatan yang berlokasi di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Dea Kotaraja yang diresmikan pada 17 Maret 2025 lalu masih menyisakan pekerjaan yang belum selesai.
Dari laporan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Lombok Timur usai melakukan pemantauan dari jaringan awal hingga ke saluran distribusi air, pihaknya masih menemukan kebocoran di 12 titik. Terkait kondisi itu, membuat proses pendistribusian proyek raksasa yang menelan biaya sebesar Rp 121 Miliar itu di hentikan untuk sementara waktu.
Langkah itu diambil untuk mencegah kerusakan atau kebocoran lanjutan yang lebih besar terutama pada Jaringan Distribusi Utama (JDU). Masyarakat yang menjadi sasaran distribusi air bersih diharapkan bersabar sementara dilakukan perbaikan.
"Terkait adanya kebocoran ini sudah kami laporkan ke pihak penyedia atau kontraktornya melalui Dinas PUPR bahwa kami dari PDAM posisinya hanya sebagai penerima manfaat. Adapun yang kami terima itu tentunya yang sudah ready tanpa ada persoalan. Tapi karena adanya temuan kebocoran maka kami meminta untuk dilakukan perbaikan", ungkap Sopian Hakim, Plt.Direktur Utama PDAM Lombok Timur. Jum'at, (21/3).
PDAM Lombok Timur tidak mau mengoperasikan SPAM Pantai Selatan jika kebocoran di 12 titik tersebut belum tertangani dengan baik.
"Kami dari PDAM tidak mau mengoperasikan karena masih rusak atau bocor dan memang untuk proses perbaikannya sesuai mekanisme, bukan di kami", imbuhnya .
Dari informasi yang diperoleh media ini, kebocoran terjadi di beberapa titik aliran Jaringan Distribusi Utama (JDU), mulai dari Pipa besar, kran dan juga sambungannya. Kebocoran SPAM di 12 titik tersebut ada di sepanjang jalur Pipa arah Kecamatan Keruak dan Sakra.
Jika kebocoran itu sudah diatasi maka kafasitas produksi air bersih sebesar 50 liter perdetik optimis dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan. (Yt)
No comments:
Post a Comment