DurasiNTB.com - Pemerintah Kabupaten Lombok Timur menilai hadirnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTB dirasa penting dalam upaya membantu masyarakat yang bergerak dalam bidang UMKM, pertanian dan sektor lain.
Hal itu seiring dengan harapan pemerintah guna menekan menjamurnya usaha simpan pinjam dan sistem pinjam Online (Pinjol) yang menyasar masyarakat utamanya para generasi muda.
Acara berlangsung di Ruang Rapat Utama (Rupatama) I Kantor Bupati, Kamis (13/02), dengan dihadiri Plh. Sekda Lotim, Asisten II Setdakab Lotim, Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kepala OJK NTB, Direktur Inklusi Keuangan, serta perwakilan lembaga keuangan dan OPD terkait.
"Jumlah penduduk di Lombok Timur 1,4 juta jiwa lebih, padatnya penduduk mencerminkan wajah NTB dari banyak sektor. Oleh karena itu kami di Lotim mencari terobosan baru tentunya melalui OJK untuk setiap kebijakan dan bimbingan. Alhamdulillah semua program kita berjalan dengan baik", ungkap Plt. Sekda Lotim H.Hasni.
Untuk IPM, Lombok Timur kata H.Hasni masih tertinggal pada sektor Ekonomi atau menempati posisi ke - 7 di atas Kabupaten Lombok Utara. Meskipun pada beberapa tahun terakhir, kemajuan sektor pendidikan justru terbilang tinggi.
Melihat hal itu, Pemerintah Daerah Berharap, OJK memperluas sasarannya hingga ke sekolah sekolah menengah yang ada. Dengan memberikan pemahaman mengenai manfaat Perbankan sehingga siswa siswa sekolah menengah tidak tergiur dengan Pinjaman Online (Pinjol) yang akhir akhir ini meresahkan masyarakat.
"Kami berharap OJK sasarannya lebih ke Pondok Pesantren karena perbandingan antara sekolah negeri dan sekolah swasta atau pondok pesantren hampir sama atau berimbang", sebutnya.
Masih kata H.Hasni, masyarakat perlu di edukasi untuk lebih dekat dengan beberapa lembaga keuangan. Dimana, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait perlu diberikan pemahaman agar kedepan bisa membantu memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama para Petani, Peternak dan berlanjut ke pelaku UKM dan Koperasi.
"Saking banyaknya penduduk kami, para rentenir bergentayangan di semua Pasar. Mungkin juga karena akses untuk memberikan pinjaman lebih mudah. Untuk itu sejak Tahun 2020 kami sudah menerapkan atau memberikan subsidi tanpa bunga kepada Masyarakat termasuk lewat asuransi", ucapnya.
Terpilihnya Kabupaten Lombok Timur sebagai Pilot Projek OJK dinilai menambah pemahaman OPD terhadap Sistem penyaluran keuangan. Dengan adanya bulan Inklusi Keuangan pada Oktober tahun 2024 lalu, Pemerintah Daerah Kabupaten Lotim mendorong anak - anak SMA/SMK untuk lebih memilih Lembaga keuangan yang ada dan menghindari Sistem Pinjol.
Kabupaten Lombok Timur resmi ditetapkan sebagai daerah percontohan (pilot project) dalam pengelolaan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) oleh OJK. Penunjukkan ini didasarkan pada keberhasilan TPAKD Lombok Timur dalam menjalankan program Lotim Berkembang, yang bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat dan OPD terkait akses ke lembaga keuangan.
Sebagai bagian dari kegiatan ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur bersama OJK Provinsi NTB menggelar kegiatan Piloting Market Research dan sosialisasi Indeks Akses Keuangan Daerah.
"Dengan adanya bulan Inklusi Keuangan pada Oktober tahun 2024 lalu, mendorong anak anak SMA juga untuk menghindari pinjol - pinjol yang ada", tandasnya.(*)
No comments:
Post a Comment