DurasiNTB

Lugas & Fakta

Iklan

terkini

HKTI Tegaskan Mendukung Swasembada Pangan Dengan Optimalisasi Produk Lokal Dalam Program MBG.

Wednesday, January 8, 2025, January 08, 2025 WIB Last Updated 2025-01-08T09:57:30Z

Photo Istimewa Sekretaris Jendral HKTI Pusat Dan Ketua HKTI NTB. Selasa, (07/1/2025)

Lombok Timur - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menegaskan komitmennya untuk mendukung swasembada pangan sebagai prioritas utama dalam sektor pangan. 



Produk lokal dioptimalkan untuk menyuplai Program Makan Bergizi Gratis (MBG), salah satu program nasional yang dicanangkan pemerintah. 



Sekretaris Jenderal HKTI Pusat, Manimbang Kahariady, saat melakukan Sosialisasi dan Dialog Tani Ketersediaan Pangan untuk Program Makan Bergizi Gratis di Dusun Gelumpang, Desa Lenek Lauk, Kecamatan Lenek, Lombok Timur. Menggarisbawahi pentingnya optimalisasi potensi lokal untuk meningkatkan produksi pangan dalam negeri. 



Menurutnya, jika potensi yang ada dimaksimalkan, kedaulatan pangan bisa terwujud dengan cepat.



"Presiden menargetkan program makan bergizi gratis dapat terealisasi dalam waktu dekat. Hal ini membutuhkan dukungan ketersediaan pangan yang memadai. Dengan potensi besar yang kita miliki, tidak ada alasan untuk bergantung pada impor," kata Manimbang dilokasi kegiatan. Selasa, (07/01).



Hal senada juga disampaikan Ketua HKTI NTB, Wilgo Zainar yang menyoroti sejumlah tantangan yang dihadapi petani. Mulai dari sulitnya akses benih, pupuk, peralatan panen, hingga fluktuasi harga saat panen raya. Selain itu, permodalan juga menjadi perhatian utama yang diadvokasi oleh HKTI.



"HKTI tidak memiliki wewenang dalam menentukan kebijakan pemerintah, tetapi kami siap mengadvokasi dan bersinergi dengan lembaga terkait untuk mendukung program pemerintah, termasuk swasembada pangan," ujar Wilgo.



Dalam upaya meningkatkan swasembada pangan, HKTI mendorong pemerintah daerah untuk memperkuat dukungan, terutama dalam penyediaan data dan fasilitas irigasi. Wilgo menyebutkan bahwa diversifikasi pangan, seperti pengembangan varietas unggulan Gama Gora, dapat membantu menekan impor bahan pangan.



"Swasembada pangan bukan sekadar mimpi. Dengan kekayaan sumber daya alam yang kita miliki, impor dapat ditekan bahkan dihentikan. NTB sendiri telah mencapai swasembada padi dengan produksi mencapai 1,1 hingga 1,2 juta ton, sedangkan kebutuhan hanya sekitar 800 ribu ton," jelasnya.



Namun, diversifikasi bahan pangan lain seperti jagung dan bawang putih  dan bahan pangan lainnya juga menjadi fokus. Bawang putih, yang menjadi salah satu komoditas strategis, diharapkan mampu mendorong Indonesia mencapai swasembada penuh di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto.



Sementara itu, Ketua HKTI Lombok Timur, Muallani, sebelumnya juga menyampaikan kendala yang dihadapi petani dan peternak di wilayah Lenek. Ia berharap tantangan-tantangan tersebut dapat diurai untuk mendukung ketahanan pangan lokal. ini termasuk dapat di advokasi dengan menggandeng berbagai pihak terkait. 



Dialog dilaksanakan bersama masyarakat dalam hal ini petani peternak menyerap aspirasi masyarakat langsung. Rombongan HKTI kemudian mengunjungi sentra produksi pangan di Lenek. 



Kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung potensi yang dimiliki daerah tersebut sekaligus mengidentifikasi solusi untuk meningkatkan produktivitas petani dan peternak. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, petani, dan HKTI, program swasembada pangan diharapkan dapat berjalan optimal dan mendukung visi besar kedaulatan pangan Indonesia. (*)


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • HKTI Tegaskan Mendukung Swasembada Pangan Dengan Optimalisasi Produk Lokal Dalam Program MBG.

No comments:

Post a Comment

Terkini

Topik Populer

Iklan