Gerakan Pemuda Sekaroh (GPS) Saat Melakukan Aksi Demonstrasi. Kamis, (09/01/2025). |
Lombok Timur - Masyarakat Desa Sekaroh yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Sekaroh (GPS) menggelar Aksi Demonstrasi sebagai bentuk protes terhadap PT. ESL dan PT. GTP pada Kamis (09/01/2025).
Mereka menggelar aksi di lokasi usaha PT. Eco Solution Lombok (ESL) guna meminta kepada perusahaan tersebut agar memutus kontrak kerja sama dengan PT. Gada Tunggal Pratama (GTP) yakni sebuah perusahaan penyedia jasa keamanan (security) karena dinilai tidak profesional dalam menjalankan tugasnya.
Aksi massa ini merupakan buntut dari salah satu anggota Satpam (security) yang sudah berakhir masa kontrak kerjanya dengan PT GTP. Kemudian menuding Perusahaan tersebut yang terkesan lebih memprioritaskan orang luar Desa Sekaroh sebagai pengganti.
Adapun hal lain seperti pembayaran gaji dengan cara di cicil (kredit), menurut massa aksi sudah jelas-jelas melanggar aturan dan kontrak kerja.
Selanjutnya, massa aksi tersebut menyampaikan tiga tuntutan utama. Yakni, pertama PT ESL diminta untuk memutus kerjasama terhadap PT GTP karena telah dinilai lebih mementingkan pekerja dari luar daripada masyarakat lokal Desa Sekaroh.
Kedua, masyarakat menuntut agar PT. GTP menghentikan praktik memberikan harapan palsu (PHP) kepada penduduk Desa Sekaroh. Mereka mengklaim bahwa PT.GTP telah menawarkan program pendidikan dan pelatihan (diklat) dengan janji bahwa mereka bisa bekerja di PT ESL.
Tuntutan ketiga adalah menyangkut pemberian gaji yang tidak sesuai dengan waktu yang dijanjikan dalam kontrak kerja. Bahkan beberapa diantaranya dibayar dengan sistem di cicil.
"PT. Gada ini sangat meresahkan bagi kami masyarakat Desa Sekaroh, perusahaan ini harus segera diputus kontrak kerjanya oleh PT. ESL. PT ini seolah-olah menjadi premanisme karena diklaim sering mengintimidasi dan mengancam karyawan yang mogok kerja terkait pemberian gaji mereka. Ini gaji yang mutlak menjadi hak mereka (security) yang harus dibayarkan oleh PT.GTP akan tetapi malah diberikan secara setengah-setengah,"tegas Sarvin selaku koordinator umum.
Saat Dilakukan Mediasi Antara Perwakilan Kedua Perusahaan Dan Para Demonstran. |
Menanggapi aspirasi yang disampaikan dalam aksi demonstrasi, perwakilan dari PT.GTP dan PT ESL mengadakan mediasi dengan empat perwakilan masyarakat yang terlibat dalam unjuk rasa. Pertemuan ini diadakan sebagai upaya untuk mencari solusi terbaik bagi keluhan yang diajukan oleh warga.
Dalam mediasi itu, perwakilan dari kedua Perusahaan menyatakan bahwa mereka tidak memiliki kewenangan untuk memutuskan masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
Mereka hanya dapat mendengarkan segala bentuk keluhan dan mereka berjanji bahwa semua keluhan tersebut akan disampaikan kepada pimpinan PT. ESL dan PT.GTP untuk ditindaklanjuti.
"Sesuai dengan konsep awal tugas kami disini bukan bagian dari penentu kebijakan. Tugas kami disini mendengarkan aspirasi daripada masyarakat yang nantinya kami sampaikan kepada pimpinan terkait tuntutan daripada bapak-bapak ini", tandas Junaidi selaku perwakilan dari PT ESL
Adapun PT GTP di wakili oleh Gerakan Advokasi Nasional (GANAS) yang di berikan surat kuasa serta kewenangan penuh mewakili PT GTP.
"Nanti kami akan sampaikan temuan kami di lapangan mengenai tuntutan warga secara utuh kepada pimpinan management PT Gada Tunggal Pratama ," ucap Lalu Anugrah Bayu Adi Selaku perwakilan perusahaan itu
Setelah mendengar jawaban dari kedua perwakilan Perusahaan , massa aksi mengancam apabila tuntutan mereka tidak segera dipenuhi maka akan mengadakan aksi yang lebih besar, termasuk akan bersurat ke Disnaker dan DPRD.
Massa aksi kemudian membubarkan diri secara tertib dengan pengawalan dari Polres Lombok Timur, Koramil Keruak dan Satuan Polisi Pamong praja.(*)
No comments:
Post a Comment