Pengunjung Dan Pengelola Tanaman Kurma Di Lokasi Penanaman Desa Rempek Kecamatan Gangga. Rabu, (22/01). |
DurasiNTB - Nusa Tenggara Barat (NTB) dinilai menjadi daerah yang paling strategis dan cocok dalam Penanaman Pohon Kurma. Hal itu di akui langsung Pengelola Pohon Kurma asal Pulau Sumatera yang sudah cukup lama melakukan riset yang berujung percobaan penanaman di Pulau Lombok.
Hal senada diungkap Perwakilan Tim Relawan Semeton Lalu Muhammad Iqbal (LMI) Hj.Farida yang juga pecinta tanaman agriculture saat ditemui di Lokasi Penanaman Pohon Kurma di Desa Rempek Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara. Rabu, (22/01).
"Setelah saya melihat langsung buktinya, NTB paling bagus untuk Kurma, tanaman ini tumbuh berbuah sepanjang masa tak mengenal musim tak ubahnya Pohon Kelapa", ungkapnya kagum.
Ia berharap Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih ikut mendukung Kurma asal NTB ini untuk ikut kembali merebut juara pada ajang Festival Kurma Tingkat Dunia yang akan kembali dihelat di Abudabi tahun ini. Setelah pada tahun 2023 lalu Kurma Lombok sebagai perwakilan Indonesia menduduki urutan ke - 7 dari 10 kurma terbaik dunia mengalahkan 93 negara lainnya.
Perwakilan Tim Relawan 'Semeton LMI' Di Lokasi Penanaman Pohon Kurma. |
"Indonesia ikut festival Kurma di Abudabi semoga pasangan terpilih Iqbal - Dinda bisa mendukung penuh festival itu dan pada tahun 2026 nanti NTB bisa menjadi tuan rumah 100 negara penghasil Kurma yang akan hadir", urainya.
Wak Dullah, pengelola tanaman yang masih terbilang langka ditanam di Indonesia mengurai kisah perjalanan panjangnya yang mencoba melakukan penelitian tekstur tanah sejak sekitar tahun 2016 silam dengan alat uji yang sederhana hingga yang canggih atau Modern.
Dari hasil Lab dan uji coba tersebut didapatkan bahwa Provinsi NTB adalah daerah yang cocok untuk penanaman Pohon Kurma karena beberapa faktor. Diantaranya karena tekstur tanahnya Lempung berpasir, pH Tanahnya 7-8, Kecepatan angin 20 Km/jam dan mengandung Fosfat tinggi.
"Kurma kita Juara kemarin karena rasanya yang memang khas dan tidak biasa, ditambah cara pengelolaan tanamannya yang tidak menggunakan pupuk anorganik atau pupuk Kimia ", bebernya.(Yl)
No comments:
Post a Comment