Pengelola Pohon Kurma Wak Dullah Bersama Pengunjung Di Lokasi Penanaman Desa Rempek Kecamatan Gangga. Rabu, (22/01/2025) |
Lombok Utara - Melihat peluang bisnis investasi lewat penanaman puluhan ribu Pohon Kurma yang mendulang hasil atau keuntungan yang fantastis kedepan. Investor dari 16 Provinsi di Indonesia sudah mulai menanamkan modalnya atau berinvestasi ke Kabupaten Lombok Utara. Termasuk penceramah yang cukup familiar di telinga masyarakat yakni Abdullah Gymnastiar.
"Ini belum lama setelah Kurma kami menjadi Juara di Festival Kurma Dunia, para investor sudah mulai menanamkan modalnya secara bertahap ", ungkap Pengelola lahan yang juga perintis Budidaya Kurma Wak Dullah di Gangga. Rabu, (22/01/2025).
Pria asal Sumatera ini menerangkan Model keuntungan yang diperoleh dari investasi bersama PT.Ukhuwah Datu Nusantara adalah seperti proses Mudharabah atau bagi hasil yang kalau dalam istilah orang Sasak Lombok dikenal dengan nama 'Nyakap'. Dengan model kerjasama yang langsung ditangani Notaris dalam jangka waktu hingga 100 tahun.
Dari langkah awal perjalanan panjang ini, pihak pengelola optimis tingkat penghasilan ekonomi masyarakat melalui penanaman Pohon Kurma akan semakin membaik. Dimana dengan masa panen 2 kali dalam setahun, masyarakat bisa menjual buah kurmanya dengan harga yang terbilang fantastis yakni diatas 10 Juta rupiah per pohonnya.
"Penanaman bibit pohon kurma disini sistem pengelolaan keuntungannya adalah sepertiganya untuk pemilik lahan, sepertiganya untuk pengelola lahan dan sepertiganya untuk penanam modal. Kami optimis masyarakat akan lebih sejahtera", urainya di Desa Rempek Kecamatan Gangga. Rabu, (22/01/2025).
Direktur Utama PT. Ukhuwah Datu Nusantara, Pengelola Lahan Kurma Dan Pengunjung Di Lokasi Penyemaian Bibit Pohon Kurma. |
Pria sukses dengan penampilan sederhana ini menambahkan berhasilnya penanaman Pohon Kurma dengan buah yang lebat dan rasa yang sama bahkan lebih enak dari Kurma yang ada di negara negara Timur Tengah merupakan Anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang harus tetap dipelihara dan di dirawat.
"Saya berkali kali sampaikan kalau Ini adalah anugerah ALLAH SUBHANAHUATA'ALA, rugi Pemerintah NTB kalau tidak memanfaatkan peluang ini", ungkapnya.
Ia mengurai kisah perjalanan panjangnya yang mencoba melakukan penelitian tekstur tanah sejak sekitar tahun 2016 silam dengan alat uji yang canggih atau Modern. Dari hasil Lab dan uji coba tersebut didapatkan bahwa Provinsi NTB adalah daerah yang cocok untuk penanaman Pohon Kurma karena beberapa faktor. Diantaranya karena tekstur tanahnya Lempung berpasir, PH Tanahnya 7-8, Kecepatan angin 20 Km/jam dan mengandung Fosfat tinggi.
"Di Indonesia hanya ada 2 tempat penanaman Pohon Kurma yang di pastikan Insyallah berhasil yakni di NTB dan NTT", sebutnya.
Ia berharap Pemerintah Provinsi NTB mau ikut andil memanfaatkan peluang yang ada dengan memberikan ruang dan pemahaman kepada masyarakat agar semua lahan kosong warga bisa dimanfaatkan masyarakat untuk menanam Pohon Kurma. Mengingat Kurma asal Gangga Kabupaten Lombok Utara tersebut sudah berhasil menjadi juara dengan masuk di urutan ke - 7 dari 10 besar Kurma terbaik dunia pada ajang Festival Kurma Dunia yang diselenggarakan di Abudabi pada 2023 lalu.
"Ini barang sudah pasti berhasil jika perawatannya bagus, jadi saya minta keseriusan Pemerintah Provinsi NTB yang baru saja terpilih agar mau memanfaatkan peluang yang ada ini untuk mewujudkan visi misi melalui Jargon NTB Makmur Mendunia itu", pintanya.
Awal penanaman Pohon Kurma mulai dirintis di lahan milik Perusahaan yang awalnya berbentuk Yayasan seluas 15 are Desa Rempek disemai menggunakan Polybeg sejak tahun 2016 silam. Seiring perjalanan waktu, keberadaannya semakin meluas di beberapa Kecamatan di Kabupaten Lombok Utara.
"Kami pengembangannya bertahap dan berapapun saham yang di tanam kami terima", tandasnya.(_Yl)
No comments:
Post a Comment