Cuaca Ekstrim, BPBD Lotim Mencatat Sudah 34 Bencana Alam Terjadi Di Dua Pekan Terakhir.

Kalaksa BPBD Lombok Timur Lalu Mulyadi,ST.,MT Saat Meninjau Lokasi Longsor.Kamis, (12/12/2024).

DurasiNTB - Memasuki cuaca ekstrem, selama kurun waktu dua pekan terakhir di bulan Desember ini BPBD Lombok Timur mencatat ada 34 jenis kejadian bencana yang terjadi. Melihat kondisi itu pihak BPBD melalui surat resmi akan menaikkan status kebencanaan dari status Siaga Darurat Bencana menjadi Tanggap Darurat Bencana. 

"Untuk bulan Desember ini saja kami sudah mencatat 34 jenis kejadian bencana atas dasar itu kami akan mempercepat menaikkan status ke siaga darurat bencana menjadi tanggap darurat bencana", ungkap Kalaksa BPBD Lombok Timur, Lalu Mulyadi, ST.,MT. saat di temui media ini di Gudang Bulog Lotim. Kamis, 12 Desember 2024.

Ia menjabarkan, ada empat klaster bencana alam yang kerap terjadi diantaranya, bencana banjir, Tanah longsor, Pohon tumbang dan angin puting beliung. Untuk pohon tumbang BPBD Lotim mencatat sudah ada 18 pohon besar tumbang akibat angin kencang dan kejadiannya merata hampir di semua Kecamatan. 

Sementara untuk bencana banjir yang sudah teridentifikasi baru di dua desa, yakni Desa Orong Bukal dan Desa Wakan di Kecamatan Jerowaru. 

Kemudian yang banyak terjadi lanjut Kalaksa Lalu Mulyadi adalah kejadian longsor dibeberapa tempat seperti di jembatan Paok Lombok, Apitaik Suela, Jembatan Orong bukal dan yang terakhir di jembatan kebun erat Kelurahan Kelayu. 

"Semua ini akan menjadi perhatian kita bersama yang tergabung di dalam Tim Tanggap Bencana Hidrometeorologi (Tabah) gabungan dari berbagai instansi Pemerintah Kabupaten Lombok Timur yang dikukuhkan Pj. Bupati pada akhir Tahun 2023 lalu", tandasnya. 

Kalaksa juga menambahkan, hingga saat ini dampak dari bencana angin puting beliung juga sudah mulai terlihat berdasarkan laporan dari beberapa desa. 

"Masih kita mendata laporan yang masuk untuk puting beliung mana saja desa yang terdampak kami lihat dulu kondisinya seperti apa dan nanti kita akan sampaikan", imbuhnya. 

Untuk pesisir pantai BPBD Lotim juga sudah memasang peringatan dini Cuaca Ekstrem agar masyarakat mengurangi atau tidak menggunakan aktivitas bersama keluarga di pinggiran Pantai hingga peringatan dicabut atau cuaca membaik. 

Menindak lanjuti arahan peringatan dini dari BMKG Provinsi NTB mengingat arus gelombang air laut sudah mulai naik hingga ketinggian satu hingga satu setengah meter dibeberapa pantai yang masuk kategori rawan bencana. 

Adapun langkah antisipasi yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Timur terhadap cuaca ekstrem di penghujung Tahun 2024 yakni pihaknya bersama Tim Tabah inten melakukan monitoring dan evakuasi terhadap hilirisasi aliran sungai dan Pohon tumbang. 

"Hari ini teman teman baik dari Damkar Mat maupun DLH yang tergabung dalam Tim Tabah bersinergi bersama BPBD menyebar melakukan penebangan pohon yang dianggap berpotensi akan tumbang", tutupnya. (*)