Lombok Timur - Pejabat (Pj) Bupati H.M.Juaini Taofik,M.AP membuka Workshop yang digelar Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Rinjani. Workshop perdana tersebut dilaksanakan sebagai upaya sosialisasi Pengurangan Resiko Bencana dengan tema 'Bersama Menguatkan Lombok Timur : Sinergi Untuk Ketangguhan Di Tengah Krisis Iklim'. Berlangsung di Rupatama 1 Kantor Bupati Lotim Jum'at (30/08).
Drs.H.M.Juaini Taofik, M.AP sebelum membuka kegiatan workshop dalam sambutannya menyampaikan ilmu atau wawasan tentang pertanian, gempa bumi dan kekeringan memang sangat dibutuhkan karena semua itu nyata terjadi di tengah tengah masyarakat.
Oleh karena itu, dibutuhkan pihak - pihak terkait yang berkompeten yang bisa memberikan informasi mitigasi dini agar masyarakat bisa memahami dan waspada dini sebelum musibah gempa terjadi. Lebih lebih di beberapa Minggu terakhir mulai ramai isu Gempa Megatrust di tengah tengah masyarakat lewat sosial media.
"Masyarakat itu butuh sosialisasi dari pihak yang paham untuk menyampaikan termasuk keberadaan teman - teman FPRB lebih di percaya. Apalagi terkait Gempa Bumi, mereka akan sangat semangat karena itu nyata", tuturnya.
Ia menambahkan, memulai merupakan setengah dari keberhasilan sembari berharap kedepannya FPRB akan bisa lebih dikenal Masyarakat melalui keterbukaan publik. Mengingat Lombok Timur selain bentangan alamnya yang luas juga sebagai daerah dengan jumlah penduduk terbanyak di NTB.
Ketua FPRB H.M. Zuhad M.AP mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah atas dukungan dana sebesar 75 juta rupiah untuk kegiatan FPRB. Selain menyampaikan terimakasih atas kehadiran narasumber Prof. Azhari Samudra Aziz yang sudah berkenan menyempatkan diri hadir di acara workshop perdana FPRB Rinjani Lombok Timur.
"Terimakasih kami haturkan kepada Bapak Pj. Bupati yang sudah menganggarkan kegiatan kami", ungkapnya.
Zuhad menambahkan, kegiatan dilaksanakan bertujuan untuk membangun koordinasi multipihak dan meningkatkan sinergitas dalam upaya penanggulangan bencana Daerah di Kabupaten Lombok Timur.
Narasumber Prof. Azhari Samudra Aziz guru besar UI, Universitas Muhammadiyah dan beberapa universitas lain di Indonesia saat workshop menyampaikan panjang lebar terkait kebencanaan dan upaya pencegahan dininya. Terutama terkait isu Gempa Megatrust yang akhir - akhir ini viral di media sosial.
"Musibah atau bencana sudah termaktub dalam Al-Qur'an bagi yang beragama Islam. Hanya saja ada upaya untuk mencegahnya tanpa harus pasrah, artinya kita juga dituntut untuk berusaha lewat upaya upaya pencegahan ", terangnya.
Orang yang sekaligus menjabat sebagai Tim Ahli 1 di FPRB Lombok Timur tersebut juga membeberkan beberapa tanda-tanda tsunami akibat gempa bumi diantaranya gempa bumi kuat/ besar dari bawah laut atau dekat pantai. Perilaku laut yang tidak normal, adanya suara yang menderu keras atau pergerakan air yang menyebabkan kebisingan. Gelombang laut yang tidak terlihat biasa dan perilaku hewan yang tidak biasa.
"Laporan gempa, seismograf dan sistem pemantauan gempa dapat memberikan informasi yang berharga tentang besaran dan lokasi sehingga membantu pihak berwenang mengeluarkan peringatan tsunami ", urainya.
Ia juga meminta semua pihak yang hadir untuk membangun sosialisasi kepada masyarakat. Disamping menghormati kearifan lokal yang dapat memperkokoh karakter bangsa.
"Kearifan lokal dapat dipahami sebagai usaha atau ikhtiar manusia dengan menggunakan akal budinya untuk bertindak dan bersikap terhadap sesuatu obyek dan peristiwa ", tandasnya.
Acara dihadiri anggota FPRB melibatkan perwakilan Forkompinda, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), DamKarMat, akademisi, organisasi masyarakat, perwakilan Tokoh Agama dan Tokoh masyarakat Kabupaten Lombok Timur .(red)
No comments:
Post a Comment