Pemda Lotim Melalui DP3AKB Bersama LPSDM Hadirkan Menteri PPPA RI.

 

Menteri Bintang Bersama Para Penyandang Disabilitas DiDampingi Kepala DP3AKB Lotim Dan Direktur LPSDM. Sabtu, (17/8).

Lombok Timur - Festival Kemerdekaan Perempuan Indonesia 2024 dengan tema Merajut Solidaritas Perempuan, Penyandang Disabilitas dan Kelompok Marginal untuk Indonesia Maju hadirkan Menteri  Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati atau yang lebih familiar dengan panggilan Ibu Bintang Puspayoga. Sabtu, (17/08).

Menyambut 79 Tahun Kemerdekaan Indonesia, Pemerintah Daerah Kabupaten Lotim melalui DP3AKB hadirkan KAPAL Perempuan bersama LPSDM, LBH Morotai, PEKA PM, YKPM, Bali Sruti, KPS2K, BAKUMDIK dan PBT menyelenggarakan Festival Kemerdekaan Perempuan Indonesia 2024 dengan tema "Merajut Solidaritas Perempuan, Disabilitas, dan Kelompok Marginal untuk Indonesia Maju". 

Disampaikan Kepala Dinas P3AKB Lotim, Festival yang dilaksanakan tepat pada tanggal 17 Agustus di Desa Loyok merupakan bentuk komitmen untuk terus memperjuangkan hak-hak perempuan, penyandang disabilitas dan kelompok marginal yang masih belum sepenuhnya menjalani kehidupan yang merdeka.

"Festival juga merupakan bagian dari tradisi Sekolah Perempuan yang sudah berlangsung 10 tahun yaitu peringatan Sepekan Kemerdekaan Perempuan di semua wilayah Sekolah Perempuan", lanjut Kadis DP3AKB H.Ahmat.

Sementara itu, Direktur LPSDM Ririn Hayudiani memaparkan puncak acaranya dilakukan secara serentak dengan upacara pengibaran bendera di 13 Kabupaten/Kota, yaitu Lombok Timur, Lombok Utara, Gresik, Lumajang, Kupang, Denpasar, Serang, Padang, Padang Pariaman, Pangkajene dan Kepulauan, Mamuju, Pulau Morotai dan Jakarta.

Istimewanya, Pembina upacara di Lombok Timur adalah Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ibu Bintang Puspayoga yang didampingi oleh Penjabat Bupati Lombok Timur beserta jajarannya. 

Peserta dan undangan berjumlah500 orang dengan peserta apel semua perempuan sebanyak 325 perempuan. Sebagian besar dari mereka adalah Sekolah Perempuan dan mengundang organisasi jaringan, yaitu organisasi perempuan, penyandang disabilitas, organisasi anak, organisasi keagamaan, organisasi pekerja migran, perempuan dari masyarakat adat.

Menteri PPPA berkenan menjadi Pembina Upacara di Desa Loyok bertujuan untuk semakin mendekatkan diri dan memberikan perhatian khusus pada para perempuan yang terus menerus memperjuangkan dirinya. 

Kehadiran Menteri PPPA pada tahun 2024 juga sebagai bentuk apresiasi karena karena Desa Loyok telah mencapai sebagian besar indikator DRPPA, yaitu adanya pengorganisasian perempuan melalui pembentukan Sekolah Perempuan, terbentuknya Pos Pengaduan, mempunyai data gender dan bangkitnya kembali usaha kerajinan perempuan penyintas yang sempat terhenti pada masa pandemi COVID-19.

Kehadiran Menteri PPPA pada tahun 2024 sebagai bentuk apresiasi karena karena Desa Loyok telah mencapai sebagian besar indikator DRPPA, yaitu adanya pengorganisasian perempuan melalui pembentukan Sekolah Perempuan, terbentuknya Pos Pengaduan, mempunyai data gender dan bangkitnya kembali usaha kerajinan perempuan penyintas yang sempat terhenti pada masa pandemi COVID-19.

Pada kesempatan ini, Ririn Hayudiani, Direktur LPSDM menyatakan bahwa pilihan terhadap Desa Loyok karena desa ini merupakan piloting Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA), kerjasama antara pemerintah kabupaten melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga, KAPAL Perempuan dan LPSDM yang didukung DFAT-Program INKLUSI. 

Pencanangan desa Loyok sebagai DRPPA ini juga telah dihadiri oleh Menteri PPPA pada Maret 2022. Keberhasilan sebagai DRPPA karena juga keterbukaan dan komitmen Pemerintah Desa Loyok untuk memajukan perempuan.

Penjabat Bupati beserta jajarannya khususnya Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Lombok Timur juga menyambut kehadiran Menteri PPPA dengan antusias dan saling bekerjasama dengan LPSDM dan KAPAL Perempuan supaya pemberdayaan perempuan semakin kuat serta DRPPA terus diperluas. 

"HUT ke 79 semakin memperkuat pemenuhan Hak hak Perempuan dan kepemimpinan perempuan", ujar Ririn Hayudiani.

Setelah Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih festival dilanjutkan dengan pembacaan Ikrar Perempuan, menyanyikan Mars Sekolah Perempuan, senam Stop Perkawinan Anak, Cerdas Cermat, Kampanye dan Lomba Pidato STOP Kekerasan Kekerasan Berbasis Gender dan Perkawinan Anak yang bertujuan mengedukasi masyarakat lebih peduli terhadap perlindungan perempuan dan anak. (red/yt)