DP3AKB Lotim Lakukan Pemeriksaan Dan Penyuluhan Ratusan Catin.

 

Pelaksanaan kegiatan Pelayanan Calon Pengantin Serentak di Kantor Kemenag Lotim Rabu, (12/6/2024).

Lombok Timur -  Dalam rangka menyambut Hari Keluarga Nasional (HarGaNas) Ke - 33 Tahun 2024 dan untuk mencetak generasi yang bebas stunting dan percepatan penurunannya, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Lombok Timur memberikan penyuluhan dan pelatihan pada ratusan calon pengantin (Catin) remaja usia subur, bertempat di Aula Kemenag Lombok Timur. Rabu (12/6/2024)

Disampaikan Wakil Ketua Tim Penurunan Stunting Kabupaten dr. Sopiati Jamila, bahwa Sepanjang Januari- Mei 2024 dikatakan 90,3 persen catin memilliki resiko dan tersisa hanya 7,7 saja yang ideal untuk menikah.

Artinya dari yang 90,3 persen ini bukan berarti tidak sehat melainkan saat dilakukan pemeriksaan sebelum dikeluarkan elsimil itu digali semua oleh petugas termasuk didalamnya pengetahuan.

"Dari pemeriksaan menyeluruh itulah didapatkan hanya 7,7 persen yang siap dan deal," sebutnya.

Ia menambahkan hal itu akan menjadi Pekerjaan Rumah (PR) besar bagi pemerintah untuk mempersiapkan catin yang betul-betul ideal dan siap menikah. Diperkirakan di Lombok Timur pasangan yang menikah setiap tahunnya mencapai 12.255 tetapi hingga bulan Meret 2024 angkanya masih relatif kecil.

"Dari banyaknya catin yang menikah dengan kurang ideal ini banyak ditemukan anak yang dilahirkan memiliki resiko seperti lingkar tangan kurang dari normal dan HB kurang," bebernya.

Menurutnya dengan banyak ditemukan kondisi diatas  tentu akan berpengaruh terhadap status kesehatan ibu hamil ditentukan saat catin masih gadis, Karenanya kesehatan catin tidak ditentukan saat mengandung saja tetapi menunjuk pada saat sebelumnya

"Karena dari catin yang sehat dan ideal inilah akan melahirkan genereasi yang bebas stunting, jadi  ibu hamil yang sehat itu berasal dari gadis-gadis yang sehat," pungkasnya.

Sementara itu Kadis DP3AKB H.Ahmat  menambahkan terdapat sekitar 75 ribu resiko stunting termasuk didalamnya catin, Oleh karena itu berbagai strategi di coba untuk sama-sama menanggulangimya termasuk melalui aplikasi elsimil untuk menciptakan catin yang sehat.

"Sekarang yang menjadi hambatan besar itu dari orang tua catin yang berpatokan modal menikah itu hanya dua, yaitu cinta dan kerja", ucapnya.

Ia menambahkan para orang tua tidak pernah memikirkan hukum positif pernikahan, karenya itu DP3AKB berharap 3 bulan sebelum melangsungkan pernikahan pasutri harus memperoleh bimbingan pra nikah.

"Insyaallah dalam rangka hari keluarga nasional kita akan coba menggerakkan capaian Elsimil agar betul-betul mencapai target karena itu salah satu indikator percepatan penurunan stunting," ucapnya optimis.

Masih kata H.Ahmat kecilnya capaian penurunan Stunting karena adanya perbedaan asumsi. Dikatakannya calon pengantin itu orang yang mau menikah padahal calon pengantin itu adalah semua pasangan usia subur.

"Karenanya kita memberikan bimbingan pra nikah tiga bulan pada setiap remaja usia subur," terangnya.

Lebih jauh dipaparkannya  untuk percepatan penurunan stunting  Bupati Lombok Timur akan membuat peraturan yang salah satu isinya berbunyi setiap remaja atau pasangan usia subur harus melalui proses elsimil. 

Menurutnya, selama ini yang dilakukan pendampingan untuk pasangan calon suami istri adalah dua hari sebelum menikah, Akan tetapi aturan itu mau diubah menjadi 3 bulan sebelum menikah pada pasangan usia subur.

"Saya katakan setiap selesai SMA akan dijaring untuk yang melanjutkan pendidikannya untuk diberikan bimbingan pra nikah walaupun dalam waktu dekat belum tentu akan menikah. Tetapi itu akan menjadi sasaran kita untuk diberikan pelatihan," bebernya.

Terkait dengan target ada perbedaan data antara provinsi dengan kabupaten, Provinsi NTB target untuk Lombok Timur sebanyak 12.250 sementara dari data kabupaten Lombok Timur sendiri sebanyak kurang lebih 5000 dan baru tercapai 1.700  masih jauh dari angka 5000.

"Untuk mencapai target itu kita melakukan pelatihan usia subur seperti ini untuk mencapai pasangan Catin yang berkualitas dan sehat agar menciptakan generasi berkualitas dan bebas stunting," tandasnya.(red)