Kadis Dikbud Lotim Izzuddin Saat Ditemui Di Ruangannya, Senin (13/5/2024). |
Lombok Timur - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisbud) Lotim angkat bicara terkait seremonial kelulusan peserta didik. Hal itu menurutnya dinilai membebankan orang tua peserta didik, Kadisbud Lotim Izzuddin dengan tegas memberikan warning agar sekolah tidak mengadakan kegiatan seremonial wisuda dan pelesiran pada saat kelulusan.
Adapun larangan itu ditujukan kepada satuan pendidikan Tingkat Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP). Mengingat kegiatan tersebut selama ini dinilai membebankan orang tua.
"Saya tegaskan tidak boleh, kalau hanya membebani orang tua murid. Kasihan orang tuanya, kalau mampu mungkin gak jadi masalah tapi bagaimana dengan mereka (orang tua/Wali murid _red) yang tidak mampu? Apa iya gara gara seremonial kelulusan mereka harus minjam sana minjam sini? anak kita butuh biaya kedepannya,” tegasnya kepada media, Senin (13/5/2024).
Masih kata Izzuddin, seremonial wisuda dan pelesiran tersebut pasti akan mengeluarkan biaya bagi siswa yang nominalnya tentu tidak sedikit. Sedangkan para siswa yang lulus dari tingkat TK akan masuk ke jenjang SD, lulusan SD akan masuk jenjang SMP yang membutuhkan biaya lebih besar.
"Murid kita akan banyak membutuhkan biaya, mulai dari seragam baju, beli sepatu, buku dan perlengkapan siswa lainnya. Kalau bisa, ditiadakan biar tidak terlalu dibebani dengan berbagai biaya,” bebernya.
Dengan demikian, orang tua murid diharapkan mampu menyiapkan keuangan bagi anak- anak mereka untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi.
"Ini cara kami membantu para orang tua/wali murid agar bisa menabung, mempersiapkan biaya buat anak anaknya saat mendaftar ke jenjang sekolah yang lebih tinggi ", imbuhnya.
Diakuinya jika sebagian orang tua peserta didik menerima kegiatan seremonial wisuda. Namun banyak pula orang tua yang tidak mampu untuk membiayai kegiatan tersebut sehingga tidak boleh dipaksakan.
" Jangan sampai dipaksakan wali muridnya yang memang benar - benar tidak punya kemampuan. Kalau ada yang bersikeras nanti kami akan evaluasi", tandasnya.(red)
No comments:
Post a Comment