DurasiNTB

Lugas & Fakta

Iklan

terkini

NTB DINILAI BELUM SIAP MENUJU GENERASI EMAS 2045.

Monday, February 5, 2024, February 05, 2024 WIB Last Updated 2024-02-06T02:26:12Z


Oleh : Ketua LMND NTB - Rohman Rofiki

Nusa Tenggara barat (NTB) adalah sebuah Provinsi di wilayah Indonesia Bagian Tengah yang dihuni oleh 5. 126 juta (2020) di kutip dari Wikipedia.


Di lansir dari beberapa media bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi NTB resmi menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilu 2024 berjumlah 3.918.291 pemilih.  KPU NTB juga menyebutkan jumlah pemilih mileneal atau generasi Z pada pemilu 2024 secara nasional cukup signifikan, yakni mencapai 56,39 persen atau 116 juta jiwa. Dari jumlah itu, sebanyak 54,04 persen atau 2,1 juta jiwa pemilih milenelal berada di NTB dari total 3,9 juta pemilih.


Dari angka tersebut telah menggambarkan populasi milenelal dan gen Z begitu signifikan yang menandakan jantung Nusa Tenggara Barat berada di anak-anak muda.


Di negara Indonesia sendiri menghadapi beberapa tantangan seperti Bonus Demografi, Distrupsi Teknologi, dan tidak kalah penting yaitu Visi besar Indonesia Menuju generasi emas di 100 tahun kemerdekaannya. Namun dalam mewujudkan visi besar tersebut tentu dibutuhkan kolaborasi multi sektor dengan seluruh elemen dari tingkat pusat sampai ketingkat terbawah. Atas dasar itu, terkhusus di Nusa Tenggara Barat terlihat belum siap untuk ikut serta dalam mewujudkan visi besar Indonesia tersebut yang ditandai beberapa hal :


Milenial, Gen Z dan Biaya Pendidikan.


Dari 3 indikator yang dihadapi Indonesia tentu kebutuhan milenial dan gen Z harus di suplai alat pendukung dalam memperbaiki Sumberdaya manusia (SDM) meskipun dalam bentuk kebijakan,  terutama dalam hal pendidikan. Karena pendidikan juga adalah lading sektor kemajuan sebuah Negara maupun daerah.


Menurut data BPS pada tahun ajaran 2020/2021 pengeluaran tertinggi mahasiswa untuk pendidikannya sekitar 21,1 juta/tahun, sedangkan menurut data OJK pengeluaran mahasiswa meningkat 10 sampai dengan 12 persen setiap tahunnya. Artinya jika di dikorelasikan dengan tahun ajaran 2023/2024 maka pengeluaran tertinggi mahasiswa pada tahun ini sekitar +/- 27,3 juta/tahun. Dan ini belum termasuk biaya tempat tinggal yang terus juga mengalami kenaikan.


Sedangkan jika di telisik lebih dalam, penghasilan orang tua di Indonesia, sekitar 5,3 persen pertahunnya. Anggaplah pendapatan per tahunnya +/- 72 juta yang jika dibagi dalam satu bulan menghasilkan 6 juta. Berarti biaya kuliah tersebut sekitar -/+ 35 persen dari gaji. Itupun baru untuk satu anak, bayangkan bila membiayai dua anak sekaligus. Sudah pasti mereka terseret dalam keuangannya. Bahkan yang paling ekstrem mengambil jalan pintas pinjaman.


Di tengah meningkatnya biaya pendidikan pemimpin atau orang nomor 1 di NTB pada tahun ini, yang seharusnya hadir ditengah-tengah populasi rakyat yang ada di NTB malah melahirkan kebijakan-kebijakan yang kontraproduktif. Salah satunya ialah penghapusan beasiswa untuk anak-anak di NTB, mirisnya malah menganggap beasiswa menjadi sesuatu beban di APBD dan lebih memilih berencana merenovasi gedung kantor yang senilai -/+i 40 Miliyar rupiah.


Disrupsi Teknologi Dan Kecakapan Digital.


Di tengah perekonomian Indonesia di pukul mundur oleh pandemi Covid-19, serta memanasnya geopolitik Kawasan, perubahan iklim, era disrupsi teknologi dan tantangan masa depan yang berat. Maka persatuan dan kesatuan seluruh elemen bangsa sangat di perlukan.


Kaum muda harus memahami nilai-nilai keberagaman yang ada serta mampu menjadi pelopor tumbuh kembangnya praktik-praktik pluralitas di Tengah-tengah kehidupan rakyat terlebih diera distrupsi teknologi ini.


Pada momentum pesta demokrasi ini tidak jarang menampilkan narasi yang dibalut dengan isu-isu sara yang dapat memicu tumbuhnya polarisasi dan potensi konflik . kehadiran teknologi dengan beragam media sosial dapat mempercepat proses-proses manakala diisi dengan dengan narasi yang mengadu domba dan memecah belah. Oleh sebab itu, kehadiran dan peran kaum muda sangat penting untuk mempromosikan pluralisme melalui media sosial, kaum muda dapat mengisi kanal-kanal media sosial  dengan cara yang positif dan inspiratif untuk memperkuat keberagaman.


Namun alih-alih mengisi kanal-kanal positif, peran pemerintah harus di pertanyakan dalam memfasilitasi dan menyuplai alat pendukung baik secara moril maupun fisik dalam hal kecakapan digital.


Jarang terlihat, program pemerintah NTB yang bersifat berkelanjutan sampai ketingkat paling bawah dalam mewujudkan kecakapan digital. Jadi tidak heran generasi di NTB memanfaatkan digitalisasi hanya sebgai alat eksplorasi yang pada akhirnya menimbulkan karakter Individualistik, demoralisasi dan Diskriminasi.


Di sisi lain, pergeseran gaya hidup yang membuat kehidupan manusia tidak jauh dari digitalisasi atau internet terkadang bertolak belakang dengan kebijakan-kebijakan yang seharusnya di penuhi. Beberapa daerah di NTB sampai saat ini masih ada yang belum tersentuh jaringan internet. Jadi dengan kondisi ini NTB belum siap mewujudkan generasi emas 2045 karena yang ada hanya ada relasi dan omong kosong.


Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Perempuan Dan Anak.


Mendidik 1 perempuan sama halnya dengan mendidik 100 atau 1000 generasi, sebuah ungkapan peran penting Perempuan dan anak dalam mewujudkan visi besar Indonesia. Namun di NTB tersendiri kasus kekerasan terus meningkat setiap tahunnya. 


Pada tahun 2023 terbilang cukup tinggi yaitu sekitar 353 kasus yang terjadi di seluruh kabupaten/kota di NTB, sementari pada bulan januari 2024 laporan kekerasan seksual sudah mencapai 24 kasus.


Sedangkan pada tahun-tahun sebelumnya berdasarkan data unit PPA Polda NTB kasus kekerasan seksual terhadap Perempuan dan anak yang ditangani pad tahun 2021 sebanyak 188 kasus begitu juga dengan tahun 2022 dengan 188 kasus.


Jika para generasi di NTB terus dihadapi dengan kondisi ini ditambah dengan kebijakan yang kontraproduktif, maka yakin dan percayalah NTB akan tidak ikut serta mewujudkan visi besar Indonesia di 100 tahun kemerdekaan dalam mewujudkan generasi (Durasi_Opini).





Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • NTB DINILAI BELUM SIAP MENUJU GENERASI EMAS 2045.

No comments:

Post a Comment

Terkini

Topik Populer

Iklan