Lombok Timur - Belum lama ini beredar informasi dari beberapa sponsor atau calo perusahaan yang bergerak di usaha jasa pemberangkatan Calon Pekerja Migran Indonesia (cPMI) yang ingin kerja ke luar negeri. Dalam penyampaian informasi si calo atau Tekong, dia mengatakan bahwa Pemerintah melarang pemberangkatan ke Luar Negeri bagi Pekerja Migran sebelum Pemilu 2024.
Hal itu dibantah Disnakertrans Lotim, pihaknya menyampaikan bahwa hingga berita ini diturunkan belum ada surat edaran resmi yang diterima Disnakertrans dari Kementerian Tenaga Kerja Dan Transmigrasi (Kemnaker) terkait larangan pemberangkatan ke Luar Negeri bagi Para Pekerja Migran Indonesia yang disebabkan oleh Penyelenggaraan Pemilu 14 Pebruari 2024 mendatang.
"Sampai saat ini kami belum menerima surat pemberitahuan dari Kementerian terkait larangan memberangkatkan Calon PMI ke Luar Negeri karena alasan Pemilu, selama visa ready dan ada MoU dengan negara tujuan, mereka bisa memberangkatkan PMI ", kata Kepala Disnakertrans Lotim M.Hairi saat di konfirmasi Media ini Jum'at, (5/1/24).
Sementara itu, Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) NTB Usman Sakti membenarkan bahwa tidak ada kaitannya antara Pemberangkatan CPMI dengan Pelaksanaan Pemilu 2024. Pengecualian Negara tujuan Malaysia yang sampai saat ini ada penundaan Job.
"Kalau hal Pemilu gak ada kaitannya kecuali Pemilihan itu dalam minggu - minggu ini mungkin saja. Namun kalau ke Malaysia saat ini memang ada penundaan job", terang Usman.
Ia menambahkan untuk pemberangkatan PMI ke Timur Tengah diakuinya sejak Tahun 2022 lalu belum jelas pemberangkatannya. Hal itu disebabkan oleh moratorium yang dicabut dan pemberangkatannya melalui satu canal.
"Kalau Timur Tengah belum Clear pemberangkatannya walaupun beberapa bulan lalu atau tahun 2022 lalu sudah di cabut moratorium nya dan berangkat satu kanal", imbuhnya.
Usman juga menegaskan bahwa hingga saat ini berdasarkan informasi satu pintu yang diterima Serikat Buruh Migran Indonesia, tidak ada pemberangkatan ke Timur Tengah karena visa nya memang belum ada.
"Tapi berubah lagi sampai sekarang tidak ada pemberangkatan jika ada yg rekrut berarti tidak memiliki job namun hanya rekrut saja berangkat gak ada", tegasnya.
Terakhir ia mengimbau kepada masyarakat agar hati hati memilih Perusahaan agar tidak tertipu karena jika uang sudah masuk ke perusahaan, sulit proses pengembaliannya.
"Yang benar harus memiliki job dan visa, jika ini tdk ada di pastikan PT asal rekrut saja dan minta CPMI keluarkan uang akhirnya CPMI tetap di korbankan", tandasnya.
Kepada media ini seorang Calon pekerja Migran Indonesia inisial HD asal Kelurahan Sekarteja yang enggan menyebut nama PT yang memberangkatkannya itu mengatakan dirinya sudah mendaftar untuk menjadi Calon PMI dengan negara tujuan Saudi Arabia sejak Oktober 2023 lalu. Lama menunggu dan berharap segera berangkat justru dia dan teman temannya dijanjikan oleh Tekong yang bersangkutan untuk berangkat Setelah Pemilu 2024 .
Sementara biaya yang sudah masuk ke Perusahaan yang memberangkatkannya tersebut bersama teman temannya sudah 50 persen dari biaya keseluruhan atau sekitar 15 juta rupiah.
"Kami dijanjikan berangkat setelah Pemilu 2024, kata perusahaan tidak ada visa turun kalau belum Pemilu, karena gak dibolehkan oleh Pemerintah, harus milih dulu", keluhnya. (red).
No comments:
Post a Comment