Lombok Timur - SMK adalah sekolah yang sampai saat ini masih terus melakukan inovasi dalam mendukung terwujudnya industrialisasi di NTB. Sebagaimana yang dilakukan SMKN 3 Selong Lombok Timur hingga saat ini, walaupun sekolah tersebut belum menjadi BLUD.
Namun 11 strategi SMK tetap diterapkan, diantaranya refocusing yang dimana Setiap SMK didorong untuk berfokus pada satu atau dua jurusan yang berkaitan. Hal itu untuk memudahkan proses pembelajaran dan hasilnya lebih efektif dan efisien.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB telah melakukan upaya transformasi Sekolah Kejuruan menjadi lembaga pendidikan yang berbasis Industri.
Imbasnya, beberapa tahun terakhir menjadikan SMK menjadi banyak diminati oleh sebagian masyarakat dan menjadi alternatif untuk menitipkan anak anak mereka yang telah lulus SMP/Mts melanjutkan pendidikannya
Sebagaimana yang dilakukan SMKN 3 Selong, saat ini pihaknya yang masih fokus pada dua jurusan yakni Teknik Kendaraan Ringan (TKR), kemudian Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM) terus berupaya melakukan inovasi dalam menghasilkan karya yang kedepannya bisa bermanfaat bagi anak bangsa.
"Seperti yang kita ketahui bersama, SMK 3 Selong merupakan salah satu cabang ilmu teknik mesin yang mempelajari tentang bagaimana merancang, membuat dan mengembangkan alat-alat transportasi darat yang menggunakan mesin, terutama sepeda motor", terang Ruslan, ST.,M.Pd Kepala SMKN 3 Selong kepada media ini diruangannya, Kamis (14/12).
Untuk Tahun 2024 mendatang pihaknya akan fokus pada Teaching factory (Tefa) yaitu model pembelajaran berbasis produk (barang/jasa) melalui sinergi sekolah dengan industri untuk menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai dengan kebutuhan.
“Nanti dengan cara mendatangkan lebih banyak lagi guru tamu yakni para praktisi yang ahli dalam bidang tersebut, untuk diketahui guru tamu sudah 50 jam khususnya di TKR, namun Teaching Factory ini bisa terlaksana dengan baik tentu kita harus punya wadahnya,salah satunya menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD),” tambah Ruslan.
Diakuinya, SMKN 3 Selong saat ini belum menjadi BLUD, sehingga belum bisa menjual jasa ataupun produk yang dihasilkan oleh para siswa, namun pihaknya terus mempersiapkan secara maksimal baik persyaratan administratif berupa dokumen dan sebagainya.
"Saya kemarin punya pengalaman waktu menjadi Kepala Sekolah di SMKN Pringgabaya, jadi kita sudah faham teknik-teknik menjadi BLUD, yang paling utama yakni bagaimana tata kelolanya, agar temen-teman di SMKN 3 Selong faham apa saja yang akan dipersiapkan sambil menunggu arahan dari Dikbud NTB," ungkapnya.
Ia pun berharap di Tahun 2024 mendatang, SMKN 3 Selong bisa di BLUD kan. Ruslan menyebut, terkait Link and Match, SMKN 3 Selong untuk TBSM sudah menjalin kerja sama dengan PT Astra Honda Motor (AHM), sehingga, otomatis menjadi binaan perusahaan tranportasi raksasa asal jepang ini, tentu dengan adanya hal tersebut para alumni akan diprioritaskan bekerja di sana ketika ada lowongan
“Kita juga kemarin dapat bantuan dari PT.AHM berupa unit sepeda motor dan tool set alat-alat,” bebernya.
Ia berharap kedepannya Pemprov bisa memfasilitasi dan memberikan dukungan untuk SMKN 3 Selong, paling tidak bantuan peralatan untuk mendukung kegiatan persiapan menuju BLUD, demi kemajuan dunia pendidikan di NTB.
“Kalau sudah menjadi BLUD nilai Positifnya tentunya berdampak pada penambahan PAD bagi daerah, tapi kita maklum karena keterbatasan anggaran, yang jelas kita optimis SMKN 3 Selong insyaallah kedepannya mampu menjadi BLUD,” pungkasnya. (red)
No comments:
Post a Comment