Capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, menyatakan diri berkomitmen untuk melakukan pemberantasan korupsi jika terpilih dan menang pada Pemilu Presiden 2024 nanti.
Adapun yang akan mereka lakukan adalah memperkuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan.
Hal itu disampaikan Mahfud MD dalam acara dialog kebangsaan bersama pelajar mahasiswa Indonesia se-Malaysia baru-baru ini (Jumat, 08/12/2023), bertemakan “Pemilu Demokratis Menuju Indonesia Emas”.
“Tapi kalau kami ke depannya, kalau memang Ganjar-Mahfud menang, KPK akan kita perkuat kembali sebagai lembaga yang dulu pernah kita ciptakan dengan susah payah dan pernah menorehkan prestasi yang sangat bagus,” katanya pada acara yang bertempat di World Trade Centre Kuala Lumpur tersebut, sebagaimana dilansir dari sindonews.com.
Pernyataan Mahfud itu senada dengan pernyatan Ganjar yang diucapkan beberapa waktu sebelumnya di Jakarta.
"Ya KPK-nya perlu diperkuat, komisinya perlu diperkuat, kejaksaannya perlu diperkuat dan beberapa performance hari ini menjadi bagus gitu," kata Ganjar dalam acara Ideafest di JCC Senayan Jakarta, Sabtu (30/9/2023), sebagaimana dikutip liputan6.com.
Beberapa pihak menilai KPK sedang mengalami krisis kepercayaan publik, sehingga pasangan Ganjar-Mahfud merasa perlu memperkuat kembali lembaga anti rasuah tersebut.
Strategi Ganjar-Mahfud dalam memperkuat gerakan pemberantasan korupsi ini adalah mempercepat dukungan dukungan teknologi informasi, penguatan KPK bersama Kejaksaan dan Polri, dan mengamankan aset negara dari koruptor, sebagaimana termuat dalam visi miri mereka.
Hal ini disampaikan oleh Johan Budi, Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud yang pernah menjadi juru bicara KPK. Johan yakin, pasangan ini memiliki komitmen yang lebih kuat dibandingkan capres-cawapres lain, pasangan yang sudah terbukti track record-nya.
“Kenapa Pak Ganjar dan Pak Mahfud MD, itu tadi untuk melaksanakan komitmen itu tadi. Mengatakan A, dia melakukan A juga. Karena Ganjar dan Mahfud yang bisa komitmen melaksanakan visi-misi ketika dia menjadi presiden dan wakil presiden," kata Johan. (red)
No comments:
Post a Comment