DurasiNTB

Lugas & Fakta

Iklan

terkini

Disnakeswan Lotim Angkat Bicara Terkait Serangan Gerombolan Anjing Di Desa Terara.

Tuesday, November 14, 2023, November 14, 2023 WIB Last Updated 2023-11-15T06:33:32Z

 



Lombok Timur - Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lotim angkat bicara terkait kejadian serangan segerombolan Anjing kepada seorang balita usia 4 tahun dengan nama Baiq Hasna Zilatika.


Kepala Dinas (Kadis) Peternakan Dan Kesehatan Hewan melalui Kepala Bidang (Kabid) Keswan drh.Hultatang menjelaskan bahwa ada banyak faktor yang menyebabkan serangan anjing yang berjumlah 5 ekor itu. Diantaranya karena mereka lapar. Atau disebabkan karena perubahan hormonal. Tambahkan, hormonal itu, bisa karena bunting, melahirkan, birahi atau terprovokasi karena wilayah itu wilayah teritorial anjing.


"Penyebabnya bisa jadi karena perubahan hormonal atau sedang birahi, atau mereka memang sedang lapar", terangnya kepada media ini Rabu, (15/11).


Dia mengambil contoh seperti kejadian yang menimpa salah satu warga di Suela belum lama ini.


"Sama kasusnya dengan di Suela, warga mengira itu gejala Rabies, pas kita pantau anjingnya ternyata sedang birahi", tuturnya.


Mengingat imbuh Hultatang kalau gejala Rabies hewan tersebut  masuk fase ekstasi dengan menunjukkan perubahan tempramen dari tidak galak menjadi galak. 


"Bahkan  di Suela itu  masyarakatnya minta dibunuh anjingnya karena dinilai berbahaya. Tapi ternyata hanya orang orang tertentu yang di gigit. Dan anjing itu ada tuannya atau peliharaan", ungkapnya.


Ia pun masih memastikan bahwa untuk Kabupaten Lombok Timur masih terbebas dari wabah berbahaya Rabies, karena hingga saat ini masih belum ditemukan warga yang terserang hewan lalu menyebabkan tertular Rabies seperti di beberapa daerah di NTB seperti di Sumbawa.


"Jadi selama anjing itu anjing lokal bisa dipastikan masih bebas Rabies", tegasnya.


Adapun ciri ciri hewan terkena Rabies kata Hultatang adalah hewan akan mengalami fase ekstasi dan juga bertahan hidup hanya  dalam waktu 2 Minggu lalu hewan itu akan mati.


"Saya baca itu kejadiannya di sawah, jangan jangan itu tempat bermainnya anjing atau tempat tidurnya anjing . Buktinya kenapa saya katakan tidak Rabies karena hanya satu orang yang diserang sementara kalau Rabies kan tidak pandang bulu, takut sama siapa siapa, semua di serang", detailnya.


Namun meskipun demikian pihak Disnakeswan  dalam waktu dekat ini akan langsung meninjau lokasi untuk memastikan penyebab hewan liar tersebut menjadi buas dan memakan korban. Bahkan dia berjanji jika masyarakat menghendaki Anjing yang menggigit Korban itu harus dibunuh, maka anjing tersebut akan dibunuh lalu akan dibawa sampelnya ke Laboratorium Denpasar Bali. Guna memastikan apakah Anjing tersebut terkena Rabies atau tidak.


"Kita akan pantau nanti posisi langsung, kalau memang berbahaya kita bunuh bila perlu kita ambil sampelnya lalu kita kirim ke Laboratorium di Denpasar", tandasnya.


Sebelumnya beredar pemberitaan di Media Sosial terkait anak usia Balita yang digigit segerombolan Anjing Liar. Adapun bagian yang di gigit adalah pada bagian Perut, Bokong dekat anus, paha dan Leher Korban.


Dari keterangan yang dihimpun media ini melalui Kasi Humas Polres Lotim IPTU Nicolas Oesman, korban saat digigit ditemukan ibunya dalam keadaan tidak memakai celana. Kemungkinan korban baru selesai buang air besar sehingga kelima Anjing tersebut berebut kotorannya.


Korban kemudian dilarikan ke RSUD dr.Raden Soedjono Selong untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.


"Sudah dirujuk ke RSUD Selong dan Korban dalam keadaan sadar", tutur Oesman.(red)




Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Disnakeswan Lotim Angkat Bicara Terkait Serangan Gerombolan Anjing Di Desa Terara.

No comments:

Post a Comment

Terkini

Topik Populer

Iklan