Lombok Timur _ Delegasi organisasi Kesehatan Hewan Dunia atau World Organisation for Animal Health (WOAH) melakukan kunjungan Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lotim. Adapun Lokasi kunjungan adalah UPT Puskeswan Montong Gading yang menurut Disnakeswan UPT tersebut dinilai layak atau representatif.
Disampaikan Kepala Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Ir.H.Masyhur, dipilihnya Lombok Timur oleh WOAH bukan tanpa alasan. Melainkan sejauh ini berdasarkan hasil survei dan pantauan capaian penurunan Kasus PMK (Penyakit Mulut Dan Kuku) bisa dibilang 0 persen alias Zero Cases.
"Artinya penanganan untuk wabah PMK kita di Lotim sudah dianggap berhasil sehingga itu menjadi alasan kita terpilih mendapatkan kunjungan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia", terangnya, Senin (9/10/23).
Hal senada di sampaikan Sub Koordinator Sumberdaya Kesehatan Hewan pada Direktorat Kesehatan Hewan, Drh Baiq Yunita Arisandi. Dimana kata dia, sebagai tujuan evaluasi performa service dari lembaga kesehatan hewan dunia adalah karena keberhasilan Kabupaten Lotim dalam upaya penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dengan capaian yang cukup baik dan bisa dibilang fantastis.
"Lotim penanganan atau service untuk upaya pencegahan PMK terbilang cepat dan cukup baik, itu salah satu alasan mereka (Tim delegasi WOAH_red) mau berkunjung kesini untuk melihat secara langsung laporannya dan mereka sangat puas",tuturnya.
Masih kata wanita asal Sakra tersebut, untuk fasilitas Puskeswan di Lotim sudah terbilang memadai karena sudah dalam bentuk UPTD. Sehingga pihaknya berani memberikan gambaran terkait bagaimana sistem layanan yang ada di Indonesia melalui desain atau konsep pembenahan layanan Puskeswan yang ada di Lotim.
“Dan kita mengambil Lombok Timur sebagai salah satu sample untuk di Indonesia,” ungkapnya.
Ia pun mengungkap barometer dipilihnya Lombok Timur dalam kunjungan Delegasi WOAH saat ini. Dimana, keberhasilan Pemerintah Daerah melalui Disnakeswan dalam menangani PMK sampai "Zero Cases". Artinya untuk penyakit menular tersebut sudah terbilang tidak ada lagi di Kabupaten Lombok Timur.
Baiq Yunita menyampaikan bahwa target capaian vaksinasi hewan ternak yang ditargetkan oleh pemerintah pusat hingga bulan ini sudah terlaksana hampir 90 persen. Selain juga sistem pelayanan yang dibangun di Lotim mulai dari Dinas sampai UPTD dan tenaga medis hewan diakuinya sudah cukup baik.
"Kalau sudah terintegrasi satu Desa satu Petugas kesehatan Hewan berarti sudah baik", ucapnya.
Terkait seperti apa tindak lanjut dari hasil kunjungan Tim Delegasi WOAH, Pemerintah Pusat melalui Direktorat Kesehatan Hewan akan menunggu rekomendasi.
“Tapi nanti kita akan menunggu rekomendasi apa yang akan diberikan kepada Indonesia. Setelah kembali dari Indonesia mereka akan membuat rekomendasi terhadap pelayanan kita, apakah kita sudah mencapai level yang mereka targetkan,” terang dia.
Setelah kunjungan di Lombok Timur, Delegasi WOAH akan melaksanakan diskusi di Dinas Provinsi bersama dengan Disnakeswan Kabupaten Lombok Barat, Provinsi dan Lombok Timur sebelum kemudian berkunjung ke Lombok Timur untuk mengecek model layanan di UPT Keswan Montong Gading.
Dilanjutkan dengan kunjungan ke Rumah Sakit Hewan Provinsi dan Laboratorium Kesehatan Hewan yang ada di Banyu Mulek, kemudian diakhiri dengan kunjungan ke Balai Besar Inseminasi Buatan Daerah yang juga berlokasi di Banyu Mulek Lombok Barat.
Hadir dalam kegiatan tersebut, dua orang perwakilan dari organisasi kesehatan hewan dunia yakni Maria Kristina David asal Chili yang sekarang menetap di Washington dan Malik Praven dari India, Direktorat Kesehatan Hewan, Kabid Keswan Disnakeswan Provinsi NTB, Kepala Dinas dan Kabid Keswan Dinas Peternakan Lombok Timur, serta Kepala UPT Keswan Kecamatan Montong Gading. (red)
No comments:
Post a Comment