Lombok Timur _ Sekitar 6 Tahun lamanya pasca gempa Bumi Lombok hingga saat ini SDN 2 Batuyang Kecamatan Pringgabaya masih belum dibangun. Sekolah tersebut didata sebagai Sekolah Rusak Berat (RB) oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lotim dan sudah diserahkan ke Pemerintah Pusat melalui BPBD untuk diproses.
Ikhtiar pun sudah dilakukan, BPBD Lotim bersama Kepala Daerah bahkan sudah menghadap membawa E - Proposal sebagai modal pengajuan agar dana hibah untuk rekonstruksi Bangunan Sekolah segera di gulirkan.
Menanggapi hal itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Lotim Lalu Muliadi memaparkan bahwa Pemerintah Daerah melalui BPBD akan tetap berusaha maksimal melobi ke BNPB pusat sembari berkomunikasi kembali dengan Dinas Dikbud Lotim agar pada tahun 2024 mendatang SDN 2 Batuyang bisa dibangun kembali.
Mengingat, tambah dia segala apa yang menjadi syarat dan prosedur guna memudahkan penganggaran sekolah terkait sudah masuk datanya di Pusat sebagai Data Sekolah Rusak Berat dan tetap berproses.
"Terkait SDN 2 Batuyang Saat ini masih tetap berproses", sebutnya Kamis,(21/9/23).
Sementara itu, saat ditanya kapan kepastian pelaksanaan pengerjaannya, pihaknya belum berani memastikan. Mengingat selain anggaran daerah yang sangat terbatas saat ini, nomenklatur dari SDN 2 Batuyang tidak ada di LPSE pada Bagian Usaha Pengadaan Barang Dan Jasa Setda Lotim.
"Kalau sudah masuk LPSE wajib program pengerjaannya akan dikerjakan tapi bergantung pada nomenklaturnya. Kalau tidak ada berarti belum bisa dipastikan kapan akan bisa dimulai pengerjaannya, karena belum ada di LPSE", terangnya.
Ditambahkan Lalu Muliadi, ada dua skenario yang akan di upayakan oleh Pemerintah Daerah guna terlaksananya Program Pembangunan kembali Sekolah Rusak Berat SDN 2 Batuyang.
Pertama, pihaknya mendorong Dinas Dikbud agar bisa mengalokasikan anggarannya baik melalui Dana Alokasi Umum (DAU) maupun Dana Alokasi Khusus (DAK) sehingga percepatan Pengerjaan sekolah tersebut bisa dikerjakan di Tahun 2024.
Kedua, melakukan komunikasi maksimal dan lebih intens lagi dengan BNPB Pusat melalui penyusunan penetapan dan pengusulan rencana rehabilitas rekonstruksi pasca bencana (R3B) yang dana hibahnya sesuai aturan akan di serahkan kepada Dinas Dikbud Lotim.
"Kedua upaya kita adalah BPBD Lotim membawa program ini ke BNPB yang progresnya saat ini sedang menunggu verifikasi lapangan", bebernya.
Terakhir dijelaskannya bahwa usulan BPBD melalui program R3B untuk SDN 2 Batuyang sudah masuk sejak awal 2023 lalu dengan nilai nominal yang di usulkan adalah sebesar 2,4 Milyar Rupiah.
"Nanti kami bersama Dinas Dikbud akan komunikasi lagi terkait ini", tandasnya.
Ditempat terpisah Kadis Dikbud Lotim Izzuddin saat dikonfirmasi media ini mengatakan bahwa segala apa yang menjadi persyaratan sudah diajukan ke Pemerintah Pusat. Namun hingga saat ini pihaknya masih menunggu untuk proses Verifikasi.
Disamping itu, penanganan sekolah terdampak bencana seluruhnya sudah kirimkan E - Proposalnya oleh Dinas Dikbud Lotim untuk diteruskan ke BPPD lalu berlanjut oleh BPBD Lotim dibawa ke Pusat.
"Semoga didengar oleh Pemerintah pusat, karena sudah lama berproses, sejak tahun 2021, dan secara administratif tugas kita sudah selesai mengajukan seluruh dokumen persyaratan usul ke Pemerintah pusat dan berkali kali diverifikasi, kita hanya menunggu sampai tahun ini", pungkasnya.
Dinas Dikbud kata Izzuddin tetap berusaha menjembatani manakala ada hal hal yang sekiranya dibutuhkan guna percepatan terwujudnya harapan Wali murid akan terbangunnya kembali SDN 2 Batuyang.
"Kita siap, insyaallah tetap akan menjadi perhatian kami", tutupnya. (red)
No comments:
Post a Comment