Kalaksa BPBD Lombok Timur, Lalu Muliadi,ST.,MT. (Dokumentasi DurasiNTB.com) |
Lombok Timur _Sejak tanggal 5 September lalu Pemerintah Daerah Kabupaten Lotim melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menetapkan status bencana Kekeringan dari level atau status Siaga ke status Tanggap Darurat. Setelah sebelumnya pada bulan Agustus lalu BPBD Lotim menetapkan 8 titik Kecamatan di Lotim menjadi status Siaga. Pada bulan Agustus lalu Pemda Lombok Timur melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menetapkan status Siaga bencana kekeringan.
Disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Lalu Mulyadi, atas telah dinaikkannya status bencana kekeringan tersebut, Pemerintah Daerah melalui BPBD berkomitmen serius membantu masyarakat yang terkena dampak kekeringan akibat musim kemarau, sebagai akibat fenomena El-Nino.
“Upaya yang kita lakukan adalah menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat Lombok Timur yang terdampak bencana kekeringan yang kita awali dengan Apel armada Truk Tangki lalu dilangsungkan droping,” ungkap Lalu Mulyadi usai memberikan bantuan air bersih Rabu, ( 13/9/23).
Mik Mul sapaan akrabnya menambahkan bantuan air bersih yang didroping menyasar 8 Kecamatan yang terdiri dari 43 desa dan 253 titik. Delapan kecamatan tersebut yakni Kecamatan Jerowaru, Keruak, Terara, Sikur, Lenak, Suela, Sambalia, dan Kecamatan Sembalun.
Dari delapan kecamatan tersebut tambah dia, kecamatan Jerowaru dan Kecamatan Keruak mendapatkan pasokan terbanyak yakni 13 tangki.
Hal itu disebabkan lantaran kedua Kecamatan itu semua desanya mengusulkan distribusi bantuan Air Bersih. Sementara untuk Kecamatan lain, akan disesuaikan dengan jumlah usulan dari desa.
Masih kata Lalu Muliadi, adapun durasi waktu penyaluran bantuan air bersih kepada masyarakat terdampak bencana kekeringan itu rencananya akan dilakukan sampai bulan November 2023, mendatang. Akan tetapi SK tanggap darurat tersebut bersifat kondisional dengan mempertimbangkan situasi di lapangan. Artinya, SK tersebut bisa dihentikan lebih awal atau bahkan bisa diperpanjang tergantung perkembangan kedepan.
"Hari ini jumlah armada yang dikerahkan tercatat 20 truk tangki dimana masing-masing truk akan melakukan droping dua kali dalam sehari dengan isian 5000 Liter. Jika dikalikan dua maka totalnya adalah 40 tangki dengan isi keseluruhan 200.000 Liter untuk disebar ke seluruh kecamatan", bebernya.
Dimana, Pemda Lotim melalui BPBD kedepan akan terus mendroping bantuan air bersih setiap harinya yang diperkirakan akan berlangsung selama sekitar 3 Bulan. Namun kata dia, pihaknya akan tetap berkoordinasi dengan desa dan kecamatan terlebih dahulu guna mengetahui mana saja titik-titik yang harus kita prioritaskan.
Ia menyebut, droping bantuan air bersih kepada masyarakat terdampak bencana kekeringan ini melibatkan lintas sektor, yakni BPBD Lombok Timur, BPKAD, DLH, Dinsos, Pemerintah Kecamatan, dan PDAM Lombok Timur.
Terakhir, dia berharap agar bencana kekeringan di daerah ini cepat berakhir. Namun jika kondisi di lapangan semakin bertambah kompleksitasnya, tidak menutup kemungkinan Pemkab akan melibatkan OPD lain dalam membantu masyarakat untuk mendapatkan pasokan air.
“Jika dari hasil pantauan kompleksitas di lapangan bertambah, tidak menutup kemungkinan makin banyak lagi OPD yang kita libatkan. Tetapi kita berharap bisa berakhir lebih awal,” pungkasnya. (red)
No comments:
Post a Comment