DurasiNTB

Lugas & Fakta

Iklan

terkini

Pemda Jalin Kerjasama Dengan Asuransi Jasaraharja Putra, 5 Obyek Wisata Jadi Prioritas.

Tuesday, August 22, 2023, August 22, 2023 WIB Last Updated 2023-08-29T05:57:25Z

 


Lombok Timur _Pemerintah Daerah Kabupaten Lotim melalui Dinas Pariwisata melakukan sosialisasi tentang pelayanan umum Asuransi di Destinasi wisata. Lima Obyek Wisata utama yang dinilai rawan Kecelakaan menjadi prioritas. Yakni Wisata Anjani, Pantai Ketapang, Pemandian Joben, Pantai kura - kura dan Pulau Lampu.


Kadis Pariwisata Lotim Widayat mengatakan pengunjung datang ke Obyek Wisata untuk berlibur dan bersenang-senang senang. Oleh karena itu dengan finansial yang mungkin terbilang pas pasan kata dia akan bisa membantu pengunjung saat mengalami kecelakaan atau bahkan kematian di lokasi atau obyek wisata.


"Sejatinya, pengunjung itu datang untuk berlibur dan bersenang-senang senang. Tapi ingat, belajar dari korban Pantai Ketapang bahwasanya tidak selamanya berujung happy, justru sesekali waktu hal hal yang kurang berkenan bisa saja terjadi. Jadi penerapan asuransi untuk pengunjung itu sangat penting", terangnya di ruang rapat Bappeda Selasa, (22/08/23).



Branch Manager PT. Asuransi Jasaharja Putra NTB Dian Syaiful  mengatakan Komitmen antara pihak Asuransi dan Pemda tetap akan dilaksanakan sesuai isi perjanjian yang disepakati.


"Kami dari pihak Asuransi tetap akan mengikuti PKS yang disepakati bersama  baik bersama Pemerintah Daerah Lotim maupun pihak pengelola",


Iapun menegaskan bahwa Asuransi hanya berlaku bagi pengunjung dan Pengelola. Terkait batasan Pengunjung selaku nasabah yang mendapatkan Asuransi adalah mereka yang mendapatkan kecelakaan diarea wisata dan bukan diluar Obyek Wisata tersebut. 


Terkait komitmen membayar, pihak asuransi tetap berkomitmen untuk membayar hak dari nasabah.

"Sesuai PKS atau kesepakatan bersama, kami akan bayarkan jadi pengunjung tidak perlu hawatir", ucap Saeful.


Rohadi, pengelola Pantai Tanjung Menangis mengatakan kaitannya selain asuransi untuk pengunjung, dia menyentil pedagang yang membuka lapak di sekitar pinggir Pantai.


"Diwilayah wisata itu ada lapak lapak atau warga yang berjualan. Artinya apakah mereka bisa kita sosialisasikan terkait Asuransi? Mengingat mereka juga pelaku wisata",pintanya.


Namun pihak Asuransi mengatakan untuk saat ini pedagang Lapak diluar kesepakatan bersama dan tidak termasuk nasabah. Jadi mereka tidak termasuk penerima manfaat Asuransi.  Hanya saja, pihaknya akan mengkomunikasikan kembali dengan Pemerintah Daerah.


"Asuransi ini tidak berlaku bagi para pelapak, tapi coba nanti kami komunikasikan lagi", ucap Dian Saeful.


Waldi Ismail, pengelola Pesanggrahan Aikmel mengatakan pihak Asuransi harus mengkomunikasikan rencana itu terlebih dahulu dengan pihak Pemerintah Desa agar tidak terjadi kesalahpahaman dikemudian hari. 


"Dengan biaya tiket yang hanya 3 Ribu Rupiah . Jika akan ada asuransi maka saya minta untuk didiskusikan terlebih dahulu dengan pihak Desa", katanya.




Nendi, Manager pengelola Wisata Embulan Borok Desa Anjani, mengatakan wisata Anjani tetap mengikuti regulasi atau aturan yang dibuat Pemerintah Desa dan Pemerintah Kabupaten. Hanya saja mewakili pengelola lainnya ia meminta agar  Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Pariwisata dan juga pihak Asuransi agar mau berkontribusi memberikan fasilitas penunjang lainnya seperti pemasangan benner atau Spanduk sebagai upaya promosi.


" Kalau kami Apa yang di sosialisasikan pemerintah daerah pasti manut. Tapi kami juga butuh sarana penunjang yang bisa membantu upaya promosi". katanya.


Dia meminta agar ada bener bener informasi dan juga media terkait untuk menginformasikan kepada masyarakat terkait upaya promosi akan pentingnya Asuransi Jiwa dan Kecelakaan.


Kadis Widayat kembali mengatakan bahwa semua destinasi wisata yang dikelola oleh Pemerintah Daerah diharuskan untuk mengikuti program Asuransi. Sebagai Komitmen bersama karena banyaknya keuntungan yang didapat. Belajar dari banyaknya kasus kecelakaan yang menimpa Wisatawan atau pengunjung yang penanganannya tidak menggunakan Asuransi.


"Untuk Destinasi yang dikelola oleh Kita haruskan untuk ikut ber PKS dan ikut asuransi, karena ini arahan langsung dari pimpinan, demi keamanan dan kenyamanan pengunjung", imbuh Widayat.


Ia pun menjamin jumlah pengunjung tidak akan mempengaruhi asuransi yang akan di terapkan. Bahkan justru dengan adanya Asuransi Kecelakaan akan membuat para pengunjung merasa lebih nyaman dalam berlibur karena sudah ada jaminan keselamatannya.


Perwakilan TNGR Bustomi  mengatakan sangat mendukung program Asuransi Jasaraharja Putra mengingat manfaat dan kemudahan yang didapat.


Di menyebut selain 5 pintu pendakian terdapat 18 destinasi pendakian yang tidak masuk kawasan atau non pintu masuk TNGR.


"Mungkin perlu disosialisasikan asuransi ini karena ini penting sekali. Dulu sebelum ada asuransi kita bingung kalau ada korban mau di apakan", tuturnya.


Mengingat untuk mengatasi atau menurunkan orang yang kecelakaan itu kata Bustomi nilai penanganan cukup banyak. Dimana, jika kecelakaan saja bisa 5 sampai 10 juta belum  lagi kalau yang meninggal dunia. 


Terakhir, Kadis Widayat meminta agar semua pengelola menyampaikan apa yang menjadi kendala selama di lapangan. Agar Program Asuransi bisa di terima pengunjung. Sembari berharap para pengelola Wisata pribadi juga mau bergabung dengan Asuransi Jasaraharja Putra. (red)




Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Pemda Jalin Kerjasama Dengan Asuransi Jasaraharja Putra, 5 Obyek Wisata Jadi Prioritas.

No comments:

Post a Comment

Terkini

Topik Populer

Iklan