Lombok Timur - Jembatan Ulem Ulem yang berada di Desa Tete Batu Kecamatan Sikur waktu pengerjaannya sudah mendapatkan lampu kuning atau tinggal menunggu proses Verifikasi oleh Tim Verifikator yang ditunjuk BNPB pusat.
Disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lotim Lalu Muliadi, Jembatan yang roboh akibat banjir pada akhir Tahun 2022 lalu yang oleh BPBD Lotim dinilai masuk Kategori Rusak Berat tetap menjadi atensi Pemerintah Daerah.
"Kami tetap melakukan koordinasi dan melihat perkembangannya. Semua proses administrasi sudah kami penuhi, tinggal menunggu proses Verifikasi", ungkapnya diruang kerjanya Kamis, (27/7/23).
Iapun membenarkan bahwa Pemerintah Daerah memang tidak mampu membiayai langsung pembangunan kembali jembatan Ulem Ulem yang rusak total karena membutuhkan dana yang terbilang cukup besar.
"Tidak bisa kita selesaikan melalui anggaran APBD, mengingat anggarannya sangat terbatas", terangnya.
BPBD Lotim kemudian bersama Dinas terkait mengambil langkah dengan melakukan komunikasi langsung menyampaikan usulan perihal program pembangunan kembali Jembatan Ulem Ulem dengan panjang sekitar 80 meter tersebut ke BNPB Pusat.
"Progres pengajuan secara administrasi saat ini sudah berada di BNPB dan sudah di evaluasi. Jadi secara administrasi langkah kami sudah selesai karena sudah dikatakan layak oleh tim verifikasi BNPB", bebernya.
Langkah selanjutnya tambah Mik Mul sapaan akrabnya, pihak Pemda Lotim tinggal menunggu jadwal verifikasi fakta lapangan. Bersamaan dengan verifikasi terhadap usulan sekolah sekolah yang masuk kategori Rusak Berat akibat Gempa Bumi Lombok 2018 lalu.
Lebih jauh disampaikannya, beruntung Kabupaten Lotim bisa lolos di proses pengajuan. Mengingat ada sebanyak 125 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia yang memiliki permasalahan yang sama yakni dampak banjir tahun 2022.
Dimana, dari jumlah kabupaten/Kota yang mengajukan, yang dinilai memenuhi persyaratan lengkap administrasi adalah hanya 25 Kabupaten/Kota dan salah satunya adalah Kabupaten Lombok Timur.
"Alhamdulillah Kabupaten Lombok Timur masuk urutan ke 4 dari 25 Kabupaten/Kota yang diterima", sebutnya.
Iapun berharap Tim verifikasi BNPB bisa segera datang untuk melihat langsung seperti apa kondisi Jembatan Ulem Ulem yang sebenarnya. Untuk menjawab harapan masyarakat sehingga proses pengerjaan fisik jembatan bisa segera dimulai.
Mengingat, semua tahapan administrasi yang pengerjaan dilakukan sejak November 2022 lalu itu dinilai final.
"Harapan kita semua sama, mudah mudahan makanya dalam waktu dekat ini Tim Verifikasi BNPB segera melakukan cek fisik", pungkasnya.
Sementara terkait jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk pengerjaannya, dia menyebut akan menelan biaya sekitar 3 Milyar Rupiah.
"Kurang lebih yang dibutuhkan 3 Milyar Rupiah untuk jembatan yang permanen", sebutnya.
Terakhir disampaikannya, langkah selanjutnya setelah verifikasi adalah penyusunan dan perencanaan Detail Engineering Design (DED), Rencana Anggaran Biaya (RAB) sebagai dasar pembuatan Surat Penetapan Hibah, kemudian baru bisa berlanjut ke pelelangan. (red)
No comments:
Post a Comment