Selong - Guna mempercepat upaya penurunan angka Stunting di Lombok Timur, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) menggandeng BKKBN Provinsi NTB.
Disamping upaya memperkuat pendampingan pada Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana ( PLKB) pada kelompok Bina Keluarga Balita ( BKB) guna peningkatan efektivitas praktik pembinaan, peningkatan kapasitas dan pendampingan bagi kader PKB maupun TPK.
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Lotim melalukan peningkatan Kapasitas Peserta Kelas Pengasuhan Tahap 2 sebagai upaya percepatan penurunan Stunting di Tingkat Desa/Kelurahan di Kelompok PKB.
Acara tersebut berlangsung di gedung Rupatama II Lantai II kantor Bupati Lotim. Selasa (11/7/2023)
Kadis DP3AKB Lotim, H. Ahmat saat membuka acara menyampaikan acara tersebut merupakan tindak lanjut dari instruksi yang sampaikan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi NTB.
Dimana diperlukan monitoring oleh ASN Perwakilan BKKBN NTB untuk memperkuat pendampingan kepada petugas PKB dan PLKB dalam rangka peningkatan efektivitas praktik pembinaan.
Melalui upaya itu maka perlu dilakukan orientasi untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pengelola program Bangga Kencana dari Tingkat Provinsi sampai dengan Desa/Kelurahan bagi PKB/PLKB/PPPK.
"Kegiatan ini tentu untuk mengindentifikasi praktik terkini terkait tantangan dan kendala Kader dalam menjalankan tugas dan fungsi utamanya di Posyandu dan atau PKB," tegasnya.
Masih kata H. Ahmat, guna memperlancar dan mempermudah koordinasi serta suksesnya percepatan penurunan Stunting di tingkat desa, dibutuhkan lading sektor yang unsur utamanya harus berada dibawah naungan DP3AKB Lotim.
Semua kegiatan tersebut lanjut dia, harus diikuti dan sudah dikoordinasikan disemua tingkatan mulai dari Kepala UPTD P3AKB di sepuluh Kecamatan dan juga Peserta dari unsur DP3AKB se Kabupaten Lotim.
"Menindak lanjuti itu tentu kami minta pada Kepala UPTD P3AKB 10 Kecamatan untuk menghadirkan petugas PKB PNS, PKB P3K dan PLKB Non PNS sesuai jumlah masing-masing Kecamatan," sebutnya.
Lebih jauh Disampaikan H. Ahmat dengan upaya yang dilakukan ini akan bisa menjadi pemicu untuk percepatan penurunan Stunting ditingkat paling dasar. Dengan memberikan persiapan dan pembekalan pada petugas.
"Mudahan-mudahan dengan apa yang kita lakukan ini bisa membuahkan hal positif sehingga percepatan untuk menekan angka stunting di kabupaten Lombok Timur bisa terwujud," harapnya.
Sementara itu, Perwakilan BKKBN Provinsi NTB Syamsul Anam menilai peningkatan Kapasitas Peserta Kelas Pengasuhan Tahap pertama di tahun pertama sebagai upaya percepatan penurunan Stunting di Tingkat Desa/Kelurahan di Kelompok PKB masih belum optimal. Sehingga diharuskan lagi kelas pelatihan guna melakukan perbaikan - perbaikan terhadap capaian program yang belum terlaksana dengan baik.
"PLKB harus kita perkuat, karena kami rasa kelas pertama dulu hasilnya masih belum optimal sehingga di tahun ke -2 ini kami yakinkan teman - teman ini sudah aktif",(red).
No comments:
Post a Comment