Oleh : DR. Mastur Riyadi
Ajang olahraga paling bergengsi, terbesar & tertingi di tingkat Provinsi yakni Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) telah usai. Lotim Berhasil naik peringkat dari peringkat 8 pada porprov 2018 menjadi peringkat 3 pada porprov 2023 dengan 41 medali Emas.
Lalu kemudian muncul pertanyaan, Bagaimana latihan atlet pasca porprov menuju pra PON dan PON? Bagaimana kondisi kesehatan (Gizi & pola makan Atlet? Bagaimana kebugaran atlet? Bagaimana aktivitas & istirahat atlet? Bagaimana nasib dan kesejahteraan para Pelatih?
Semua hal itu sangat penting untuk mendapatkan perhatian serius baik dari Pemerintah maupun dari pihak - pihak yang terlibat andil mensukseskan Porprov dan PON. Mengingat para atlet peraih medali adalah aset Kabupaten Lombok Timur yang harus tetap di jaga dan dipelihara. Selain juga para pelatih Cabor yang tidak boleh dipandang sebelah mata.
Perolehan medali Emas adalah tiket untuk mengikuti seleksi Pra- PON dan yang lolos pra- PON akan mendapat tiket untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) yg merupakan Event olahraga tertinggi, terbesar & paling bergengsi di level nasional.
Hal yang perlu di ingat bahwa tingkat capaian prestasi di ajang PON dapat menjadi tolak ukur kemajuan suatu daerah. Berhasilnya para Atlet yang dikirim mewakili daerah masing - masing terutama Kabupaten Lombok Timur nantinya akan dapat mengangkat harkat, martabat bahkan marwah daerah itu sendiri dibidang Olahraga. Sehingga sejatinya akan selalu dapat di perhitungkan keikutsertaan dalam berbagai event Olahraga dari Cabor yang di gelutinya.
Sehingga semua pihak terkait tidak boleh lengah, memang Pasca kompetisi para Atlet Cabang Olahraga (Cabor) butuh istirahat total dalam beberapa hari untuk pemulihan stamina. Namun, seharusnya mereka harus tetap berlatih kembali agar dapat mempertahankan bahkan meningkatkan kemampuan yg sudah diperoleh.
Sebab, jika tidak segera berlatih kembali, maka dikhawatirkan kemampuan yg sudah diperoleh akan mulai menurun sedikit demi sedikit setelah 72 jam (3 hari) tidak berlatih.
Melihat hal tersebut, para Atlet yang akan mewakili Lombok Timur ke Pra- PON perlu mendapatkan perhatian serius dari para pihak terkait baik dari pihak Keluarga/ orang tua atlet, Masyarakat, Pengurus Klub, cabor & KONI, dan juga Pemerintah selaku bapak Asuh Cabor itu sendiri.
Tahapan yang sangat vital yang harus dilakukan menuju pra PON adalah pertama control kesehatan dan yang kedua para Atlet harus di cek tingkat kebugaran jasmaninya. Jangan sampai kemudian kita dengar terjadi atlet meninggal saat bertanding bukan karena kalah tarung namun karena penyebab dua faktor diatas yang luput dari perhatian.
Selanjutnya perhatian ditujukan kepada bagaimana para atlet binaan menjaga pola makan yang baik dengan tetap mengkonsumsi asupan makanan yang bergizi.
Dan yang terahir yang tidak kalah penting adalah perhatian lebih kepada para pelatih pada masing - masing Cabor. Peran pelatih adalah vital karena mereka faktor penentu berhasil tidaknya para Atlet berlaga di lapangan.
Artinya adalah pelatih juga tidak boleh dipandang sebelah mata. Mengingat sukses tidaknya seorang atlet pada cabor apapun sangat bergantung pada kinerja pelatih.
Mereka juga manusia biasa yang tidak semua dari mereka memiliki ekonomi yang mapan. Namun, banyak juga dari mereka yang kehidupan ekonominya pas pasan. Oleh karena itu, diharapkan kepada pihak terkait agar kedepan pelatih lebih di perhatikan baik dari sisi kesejahteraan ekonominya maupun dari sisi penghargaan atas prestasi yang diraih agar tidak terkesan setengah hati.
Selanjutnya SDM para pelatih juga perlu diperhatikan. para pelatih harus tetap di update pengayaan ilmu pengetahuan dan tekhnologinya selain juga harus memiliki sertifikasi dan lisensi keahlian.
Mengingat semakin banyak pelatih yang punya kemampuan dan loyalitas yang baik akan memungkinkan semakin banyak cabor - cabor yang melahirkan atlet - atlet berprestasi. Sebelum SK Pra PON dilayangkan Pemprov NTB, sesegera mungkin lakukan rapat evaluasi untuk mengetahui apa dan bagaimana langkah KONI kedepan dengan melibatkan semua unsur terkait termasuk para pelatih di masing-masing Cabor.
Berbicara soal hasil tidaklah lepas dari kerjasama, kerjakeras dan kerja cerdas kita semua. Semua harus bisa berkolaborasi satu hati dan satu visi misi. Jika semua aspek di atas bisa dilakukan maka kita akan bisa menambal setiap kekurangan sehingga kedepan bukan tidak mungkin bagi Kabupaten Lombok Timur untuk bisa meraih prestasi yang lebih baik lagi.
Catatan : Penulis adalah lulusan liniear dari SGO, S1, S2, & S3 Olahraga, pernah mengikuti berbagai kursus & diklat kepelatihan Olahraga tingkat nasional & internasional dengan memperoleh Sertifikasi Level 1 dan 2 Internasional Pelatih Fisik dari Australian Strength and Conditioning Association (ASCA), Ketua Imum Persatuan Binaraga Fitnes Infonesia (PBFI) Provinsi NTB dan Ketua Umum PBFI Kabupaten Lotim. Saat ini menjabat sebagai Kabid Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora lotim.
No comments:
Post a Comment