Disdag Lotim Imbau Pedagang Pakaian Bekas Tidak Resah Dan Tetap Berjualan.

Lotim.durasiNTB_Pemerintah Daerah Kabupaten Lotim melalui Dinas Perdagangan (Disdag) Lotim meminta kepada semua pedagang pakaian bekas atau pakaian importir yang sudah terlanjur menjajakan dagangannya untuk tidak resah ataupun panik. Mengingat aturan yang disampaikan oleh Presiden RI beberapa waktu yang lalu jika dicermati dengan lebih bijak lebih diperuntukkan bagi para importir besar yang ada di Jakarta ataupun daerah - daerah lain.

Sementara bagi pedagang grosiran atau emperan yang tidak tau akan aturan tersebut selama belum ada aturan yang sifatnya tidak membolehkan berjualan Pakaian impor bekas dari pusat mengerucut hingga ke level Kabupaten / Kota, maka selama itu pula pedagang tersebut masih boleh menjajakan barang dagangannya.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perdagangan Lalu Dami Ahyani saat di temui MediaSR di ruangannya. Menurutnya, tidak bisa pedagang pakaian bekas legowo menerima arahan itu lalu kemudian menutup tokonya. Atau bahkan tidak menjual, karena belum ada aturan atau SK turunan dari pusat yang turun langsung ke masing - masing Provinsi atau bahkan hingga ke Kabupaten/Kota.

"Tetaplah berjualan sebagaimana biasa, hangan resah ataupun panik. Toh juga belum ada aturan atau imbauan tertulis dari Pemerintah untuk tidak menjual pakaian impor hingga ke Kabupaten kita", pinta Lalu Dami Rabu,29/3/23.

Ia menambahkan, jika dicermati apa yang disampaikan Presiden H.Joko Widodo beberapa waktu lalu murni imbauan tersebut ditujukan kepada para importir besar. Dimana  tujuannya adalah agar mereka tidak lagi mendatangkan pakaian bekas dari luar negeri. Karena Impor Pakaian Bekas dari luar negeri sangat mengganggu industri tekstil di dalam negeri.

"Sekarang mumpung momen Bulan suci Ramadan, silahkan mencari rizki, sebelum ada perintah yang di terbitkan dalam bentuk SK maka belum ada larangan. Yang penting gak ribut, resah apalagi panik, enjoy aja. 

Terakhir, orang yang pernah menjabat Sekwan pada DPRD Lombok Timur ini meminta kepada pedagang yang sudah memiliki stok barang pakaian yang banyak agar untuk sementara tidak menambah stok barang baru lagi. Sembari menunggu jika ada perubahan atau perkembangan  berikutnya.

Para pedagang/penjual, juga jangan nambah kuota barang biarkan stok yg ada habis dulu, sambil liat perkembangan,". tutupnya. (@ytn85)