Lombok Timur - Puluhan sopir Dum truck bersama dengan mahasiswa Lombok Timur melakukan aksi di depan kantor Bupati Lotim, Rabu (22/2/23). Adapun kedatangan mereka adalah meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Lotim mengusut dugaan terjadinya pungutan liar dalam penarikan retribusi MBLB di pos penarikan retribusi di perbatasan Jenggik, Kecamatan Terara.
Selain melakukan aksi, puluhan masa aksi yang tergabung dari para Sopir dan Mahasiswa juga melakukan aksi bakar ban bekas dan menyerukan kepada Bupati Lotim untuk segera mencopot Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Lotim, Muksin dan Kasat Pol. PP Lotim, Selamet Alimin dari jabatannya.
“Kami minta Kasat Pol.PP dan Kepala Bapenda Lotim segera dicopot dari jabatannya,karena keduanya yang bertanggungjawab atas persoalan ini,” tegas Koordinator aksi, Aleq dalam orasinya.
Selain itu, massa aksi juga menolak dilakukannya pemberlakuan kenaikan retribusi MBLB yang dibebankan kepada para Sopir Dum truck karena dianggap sangat memberatkan. Apalagi dengan kondisi prekonomian yang tidak menentu saat ini.
Oleh karena itu, menurut mereka justru yang seharusnya bertanggungjawab untuk membayar retribusi adalah pemilik tambang, bukan malah kemudian dibebankan kepada Sopir dum truck.
“Kewajiban perusahaan tambang yang membayar retribusi bukan sopir dum truck,” imbuhnya.
Setelah puas menyampaikan orasi dan tuntutannya massa aksi diterima Asisten II Setda Kabupaten Lotim, Mahsin, Kepala Bapenda Lotim, Muksin dan Sekretaris Kasat Pol.PP Lotim, Lalu Dhedi K.
Didepan massa aksi Asisten II Setda Lotim mengatakan pemerintah daerah tentunya akan merespon apa yang menjadi aspirasi dari Sopir dum truck terutama mengenai masalah penarikan retribusi yang dianggap memberatkan.
Mengingat sejatinya tambah dia, yang harus mengeluarkan itu pemilik perusahaan tambang bukan sopir dum truck yang mengangkut material dari lokasi tambang.
“Kami akan memfasilitasi bertemu dengan perusahaan tambang agar permasalahan ini tidak berlarut-larut,” janji Mahsin.
Setelah mendengar penjelasan tersebut, massa kemudian membubarkan diri dengan tertib dan berjanji akan melakukan aksi lebih besar lagi nantinya jika apa yang menjadi tuntutan mereka tidak segera direalisasi.
No comments:
Post a Comment