Mataram – Tertangkapnya 25 orang tersangka dari 18 kasus Narkotika, Kapolda NTB, Irjen Pol Drs Djoko Poerwanto mengaku prihatin atas masih maraknya peredaran Narkotika di Nusa Tenggara Barat. Hal ini diungkapkan Kapolda saat konferensi Pers pengungkapan kasus Narkotika di Lapangan Bhara Daksa Mapolda NTB, Rabu (22/02/2023).
“Memang ini prestasi dan bentuk transparansi dari kita semua stakeholder. Tapi saya justru prihatin karena banyaknya tersangka ini, menunjukkan banyaknya dan masifnya peredaran Narkotika,” terang Irjen Pol Drs Djoko Poerwanto di hadapan media.
Perwira Dua Bintang itu mengaku, pekerjaan rumah yang dihadapi jajaran Polda NTB bersama Satker terkait nantinya adalah sumber asal dari barang haram tersebut. Sebab mayoritas, barang bukti sabu dan ganja yang disita ini berasal dari Pulau Sumatera.
“Apakah dari Sumatera langsung ke Lombok atau bagaimana? Itu yang mesti kita kejar,” tegasnya lagi.
Sementara sebelumnya, Direktur Ditresnarkoba Polda NTB, Kombes Pol Deddy Supriadi menjelaskan bahwa jumlah tersangka dalam rilis kali ini berjumlah 25 orang dari 18 kasus.
“25 orang tersangka ini kita sisir sejak Desember 2022 hingga Februari 2023,” sebutnya.
Terakhir disampaikan Kombes Pol Deddy bahwa kasus ini menjadi atensi penuh jajarannya bersama Satker lainnya di NTB. Bahkan jajarannya berjanji akan terus mengejar sindikat dari kasus yang diungkap hari ini.
Hasil pengungkapan itu mendapat apresiasi dari Kepala Beacukai Mataram Kitty Kartika yang hadir dalam acara Konferensi Pers dan Pemusnahan Narkoba di Polda NTB itu.
Kitty mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi pengungkapan tersebut, disamping kerugian negara bisa diminimalisir, warga NTB juga terselamatkan dari barang haram tersebut.
“kami ucapkan banyak terimakasih dan menyampaikan apresiasi yang tinggi untuk Polda NTB atas pengungkapan ini,”
“Semoga Narkoba di Provinsi Nusa Tenggara Barat, dapat diberantas oleh Polda NTB beserta jajaran dan mitranya yang lain,” pungkasnya. (Red)
No comments:
Post a Comment