Lombok Timur_ Saat bermain
hujan bersama rekannya, bocah kelas 2 SD Muhammad Faisal Mursid Anwar (9)
terbawa arus air gorong - gorong di simpang empat Polres Lombok Timur (Lotim),
pada Minggu, (12 /02/2023). Dari keterangan teman korban, salah satunya Faridial
Umami, menceritakan, saat itu mereka sedang bermain bola sembari mandi air
hujan.
Hendak pulang, korban melihat bola yang hanyut di gorong-gorong pinggir
jalan di depan perempatan Polres Lotim, yang menghubungkan Kecamatan Selong dan
Kecamatan Labuhan Haji.
"Sebelumnya korban ini tidak tahu kalau itu
gorong-gorong, karena air yang meluap hingga ke jalan raya," ucap Faridial.
Hingga kemudian, korban terpeleset dan jatuh ke gorong gorong. Faridial yang
melihat korban terpeleset, sempat mencoba menggapai tangan korban. Namun volume
air yang tinggi dan deras, membuat usahanya sia-sia.
Hanyutnya korban, membuat
ke tiga temannya berteriak minta tolong dan langsung melapor kejadian tersebut
ke keluarganya. Mendengar hal itu, keluarga yang panik langsung melapor kejadian
tersebut ke Tim Sar Lotim.
Selang beberapa saat, Tim Sar bersama dengan Damkar
Lotim langsung melakukan pencarian. Hingga berita ini ditayangkan, tubuh korban
masih belum di temukan. Namun dari kejadian tersebut di harapkan korban bisa di
temukan dalam keadaan baik-baik saja.
Sementara 1 korban lainnya masih berusia
sekitar umur 4 tahun dengan identitas Diandra Septia, warga Timba Dewa,
Kelurahan Tanjung, Kecamatan Labuhan Haji. Dengan kejadian, Minggu siang
(12/2/23) sekitar pukul 11.00 wita, mayat korban ditemukan di aliran sungai
Timbe Dewa dalam keadaan sudah tidak bernyawa lagi.
Kapolres Lotim melalui Kasi
Humas, Iptu Nicolas Oesman saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut,
pihaknya sudah menerima laporan dua orang anak hilang terseret arus sungai dan
parit. Dimana satu TKP berada di wilayah hukum Polsek Labuhan Haji dan satu lagi
di wilayah hukum Polsek Selong.
“Untuk yang di Tanjung sudah ditemukan kondisi
meninggal dunia dan yang TKP Selong masih belum ditemukan,” tegasnya.
Menurutnya untuk kasus yang di Tanjung, dimana korban menemui ayahnya sedang
mengayak pasir yang tidak jauh dari rumahnya,kemudian setelah itu korban
ditinggalkan ayahnya mengantar pasir ke wilayah Desa Teros.
Kemudian tidak
beberapa lama ayah korban kembali dengan menemukan korban sudah tidak ada
tempat. Sehingga ayah korban sempat mencarinya bersama warga dengan menelusuri
jalur sungai.
“Korban ditemukan sekitar pukul 13.00 wita dalam kondisi meninggal
dunia di aliran sungai,” paparnya.
Sementara itu lanjutnya, korban kedua yakni
Faizal berstatus pelajar terseret arus parit saat sedang mandi hujan bersama
teman-temannya dari Kelayu ke Selong bersama teman-temannya. Dimana saat itu
korban melihat ada bola di samping pos pengamanan simpang empat Kantor Lurah
Selong.
Dengan korban langsung mengambilnya, kemudian korban mengira dalam air
itu ada trotoar sehingga mencoba berjalan. Tapi langsung terpeleset ke genangan
air yang mengalir tersebut, sedangkan teman korban melihat itu berusaha menarik
tangan korban akan tapi tidak berhasil.
“Korbanpun terseret arus air parit yang
begitu deras,apalagi sedang hujan lebat,”ujarnya. Bahkan petugas Polri, SAR,
BPBD bersama masyarakat berusaha untuk melakukan pencarian dengan menelusuri
arus air parit tersebut,akan tapi belum berhasil.
“Besok pagi pencarian akan
dilanjutkan mudah-mudahan korban ditemukan,” tandasnya.
No comments:
Post a Comment