Lombok Timur -- Puluhan warga Desa Pohgading Timur Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur gelar aksi unjuk rasa di depan kantor desanya Senin, (9/1). Aksi tersebut dilakukan lantaran warga menduga panitia pemilihan kepala desa mempermainkan hasil dan tidak transparan pada verifikasi faktual dukungan bakal calon kepala desa.
"Dari verifikasi yang
diumumkan pada hari Jumat lalu, kami banyak melihat ketimpangan dari delapan
bakal calon, dan yang diluluskan hanya tiga bakal calon, pada proses
verifikasinya dilakukan secara tertutup oleh panitia," Ungkap salah
seorang warga Bernama Asri saat diwawancarai disela-sela aksi unjuk rasa
tersebut.
Hal demikian dibuktikannya dari
delapan jumlah calon yang mendaftar hanya tiga calon yang diluluskan, dan
penilaiannya hanya ada pada foto copy KTP yang dimana KTP yang dikumpulkan oleh
bakal calon yang diluluskan sebagian besar Doble.
“Walaupun verifikasinya secara
faktual tetapi banyak warga yang double KTPnya yang diambil oleh bakal calon,”ujarnya.
Lebih jauh dijelaskan Asri,
adapun tuntutan kami, kalau memang panitia tidak mau buka-bukaan data, maka
panitia ini lebih baik dibubarkan.
“kalau panitia ini tidak mau
bertemu dengan warga, maka lebih baik Pilkades pohgading timur ini ditunda
saja, lebih baik kita dipimpin oleh PLT selama 5 tahun." jelas Asri.
Menanggapi hal tersebut, Kepala
Dinas PMD Salmun Rahman mengatakan, ada kecurigaan bahwa panitia yang bekerja
tidak sesuai aturan, sehingga ada pihak yang keberatan dengan keputusan dari
panitia. Dari itu Ia meminta pada panitia supaya bekerja sesuai dengan aturan,
dan jangan sampai lepas dari aturan.
"Tidak ada aturan-aturan
tambahan lagi, semuanya susah diatur di perbup 29, artinya panitia sudah
menjalankan sesuai aturan," jelasnya. (Dntb)
No comments:
Post a Comment