Sekda Lotim Sampaikan SDM Unggul Kunci Utama.

 

Lombok Timur_ Dalam rangka menyongsong Indonesia Emas Tahun 2045, Pemerintah, masyarakat, komponen Pemerintahan dan dunia pendidikan mulai menyiapkan diri. Dimana, Pembangunan sumber daya manusia menjadi titik tekan dalam upaya itu.

Kemudian pada tataran tersebut, gerakan Pramuka memiliki peran strategis, utamanya dalam mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing.

Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lotim, H. M. Juaini Taofik mewakili Bupati Lotim. Ia menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan Lomba Tingkat Pramuka Penggalang (LT III) yang diselenggarakan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Lombok Timur.

Sekda Juaini Taofik juga berharap anggota gerakan Pramuka dapat menunjukkan prestasinya hingga ke tingkat internasional dan di masa mendatang menjadi bagian dari SDM unggul Indonesia.

Dalam sambutan pada pembukaan LT III tersebut, Sekda juga mengingatkan bahwa pembangunan tidak hanya terkait dana, akan tetapi ia percaya dengan kolaborasi, banyak aspek pembangunan dapat dilaksanakan.

Dirinya menyadari bahwa pembangunan manusia tidak dapat dilihat hasilnya secara langsung, melainkan membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dibanding pembangunan fisik, seperti melalui gerakan Pramuka.

“Kalau membangun SDM kita butuh 20-30 tahun untuk melihat hasilnya. Apakah pembangunan ini sudah berdampak atau tidak, karena dibutuhkan pembinaan berkelanjutan” ujarnya, Sabtu, (21/01/2023).

LT III digelar di Bumi Perkemahan Sukadamai, Dames Damai, Kecamatan Suralaga dan akan berlangsung hingga 23 Januari. Kegiatan yang dilaksanakan secara berjenjang setiap lima tahun sekali itu merupakan ajang seleksi regu berprestasi tinggi yang juaranya akan mewakili Kwarcab Lombok Timur di ajang serupa di tingkat IV Kwarda NTB. Peserta kegiatan ini berasal dari 12 Kwartir Ranting (Kwaran) putra-putri yang ada di Lombok Timur.

Tidak hanya kegiatan umum seperti api unggung atau upacara, LT III juga diisi berbagai lomba, diantaranya tata laksana regu, tata perkemahan, pidato bela negara, survival, hingga teknologi informasi. Tidak hanya peserta, Pembina pun mengikuti sejumlah kegiatan gelang ajar atau penyegaran.