Lombok Timur -- Sebagai bentuk
doa agar hasil panen melimpah, Masyarakat Kelurahan Denggen, Kecamatan Selong
Lombok Timur, meggelar tradisi tahunan "Selamet Dowong". Tradisi ini
setiap tahunnya dilaksanakan pada musim tanam padi.
"Selamet dowong ini intinya
zikir bersama, meminta kepada Allah supaya hasil panen melimpah," ucap
Lalu Selamet, Sesepuh Adat Denggen, Senin, (9/1).
Rangkaian kegiatan Selamet Dowong
ini dilaksanakan selama 4 hari. Hari pertama dimulai dengan kegiatan gotong
royong membersihkan makam. Hari Jumat dipilih sebagai waktu yang tepat untuk
melaksanakan gotong royong.
Tahapan selanjutnya, di hari
Minggu masyarakat bersama-sama menyembelih ayam. Pada saat penyembelihan, darah
ayam-ayam ini ditampung menggunakan daun bambu. Daun bambu yang terkena tetesan
darah ayam ini, akan ditancapkan di area penanaman padi.
"Pemikirannya, hama disawah
itu akan tertarik dengan bau amis darah ayam. Sehingga hama tidak mengerubungi
padi," tuturnya.
Ayam yang telah dipotong di hari
Minggunya, dimasak untuk disajikan kepada masyarakat pada puncak acara di hari
Senin, setelah zikir dan doa.
"Kenapa puncak acara memilih
hari Senin, karena dikaitkan dengan hari kelahiran nabi kita," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas
Ketahanan Pangan, Haryadi Surenggana berharap tradisi ini jangan sampai hilang.
Diharapkan tetap ada regenerasi dalam menjaga budaya warisan leluhur agar dapat
dilaksanakan dari tahun ke tahun.
Melalui zikir dan doa dalam
tradisi Selamet Dowong ini, Haryadi berharap hasil panen di Denggen dan Lombok
Timur umumnya lebih besar dari tahun sebelumnya. Sehingga ketahanan pangan
Lombok Timur tetap terjaga.
"Ketika kita berdoa allah
akan mengabulkan doa kita. Semoga hama penyakit dijauhkan. Hasil panen lebih
banyak dari tahun kemarin," kata Haryadi. (**)
No comments:
Post a Comment