Perbandingan proyek DAK Fisik Dikbud NTB tahun 2021 dengan Tahun 2022 |
Mataram -- Kepala SMKN 1 Lembar Ahmad Quroni menegaskan
Proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik dengan sistem swakelola tipe 1 jauh
lebih bagus hasilnya jika dibandingkan dengan sistem Tender. Pasalnya, dengan
sistem swakelola dari sisi kualitas bangunan bisa di cek oleh semua pihak.
‘’Alhamdulillah, kami bersyukur
dengan sistem swakelola tipe 1 ini semua bisa merasakan manfaatnya. Termasuk
ekonomi masyarakat yang ada disekitar bisa merasakan manfaat dengan sistem
swakelola,’’ Ungkapnya.
Menurutnya, dari sisi kualitas
bisa dibandingkan dengan proyek DAK Fisik tahun 2021. Dimana tahun 2021 dengan
sistem tender sehingga intervensi sekolah tidak ada.
‘’Wajar, bangunan tidak memuni
standar yang telah ada, sebab dengan sistem tender. Berbeda kalau dengan sistem
swakelola yang dilaksanakan tahun ini tentu kaulitasnya lebih baik,’’
Terangnya.
Terpisah Kepala SMKN 2 Lembar,
Ali Mustofa menilai bahwa sistem swakelola ini semuanya bekerja. Mulai dari
Dinas, sekolah dan masyarakat sehingga kualitasnya jauh lebih bagus jika
dibandingkan dengan sistem tender.
‘’Kualitas bangunan dengan sistem
swakelola tipe 1 jauh lebih bagus sebab banyak yang kontrol pekerjaanya,’’
Terangnya.
Menurutnya, material toko, pabrikan pihaknya selalu koordinasi fasilitator agar speknya sesuai. ‘’Kalau sepengetahuan saya dengan sistem tender banyak keluhan. Terutama pekerjaan yang tidak terselsaikan sehingga mengabikan kualitas, sehingga wajar belum satu tahun banyak yang rusak,’’ Terangnya.
Oleh sebab itu, dengan pekerjaan
tahun ini karena sekolah yang menggunakan maka kualitas diutamakan.
Ditempat yang sama Kepala
Tukang SMKN 2 Lembar, Muhasim menegaskan
bahwa progres ruang praktik siswa (RPS) secapatnya selsai dikerjakan
‘’Sekarang ini peroses Finising
untuk RPS SMKN 2 Lembar,’’ Terangnya
Dipaparkan lebih jauh, dengan
sistem swakelola tipe 1 ini kermanfaatanya lebih banyak. Terbukti tukang maupun pladen yang bekerja semuanya
dari Kecamatan Lembar.
‘’Bagus sistem swakelola ini,
masyarakat setempat bisa langsung bekerja untuk menafkahi keluarga,’’
Terangnya.
Untuk diketahui, sekitar 30 orang
bisa terserap bekerja selama proyek ini berlangsung. Mudah-mudahan sistem swakelola
ini ditetapkan oleh pemerintah.
‘’Kita berharap sistem ini
ditetapkan oleh pemerintah sebab kualitas jauh lebih bagus dan keterserapan
para pekerja lokal bisa merasakan manfaat proyek DAK Fisik Dikbud NTB,’’
Harapnya.
Sementara Fasilitator Mahatir
Muhammad menegaskan bahwa RPS di SMKN 2 Lembar saat ini progres Finising. ‘’
Insyallah, pekan kedua Januari sudah selsai dikerjakan,’’ Akunya.
Selain itu, sistem swakelola tipe
1 ini jika bicara kualitas pekerjaan bangunan bisa mengikuti spek yang ada di
rancangan anggaran biyaya (RAB). Berbeda dengan kontraktual.
‘’Kalau kontraktual
spesifikasinya banyak dikurangi namun keuntungan yang banyak. Berbeda dengan
swakelola kuntungan sedikit serta pekerja yang digunakan pekerja lokal,’’
Jelasnya.
Oleh sebab itu, kualitas bangunan
dengan swakelola jauh lebih bagus jika dibandingkan dengan kontraktual.
‘’Kalau tidak percaya silahkan di
cek mana yang swakelola dan mana yang kontraktual. Saya yakin akan ketemu
perbedaanya,’’ Sarannya (**).
No comments:
Post a Comment