Lombok Timur – Ratusan masa yang tergabung dalam forum P2 P3
PPPK Lombok Timur melakukan hearing bersama Komisi ll Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) dan Badan Kepegawaian
dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BKPSDM) Lombok Timur Selasa (1/12/2022).
Selain itu hadir pula Perwakilan bidang advokasi Persatuan
Guru Republik Indonesia (PGRI) Lombok Timur Lotim, Perwakilan tenaga pendidik/Guru
Kategori P2,P3 sekitar 150 orang.
Ketua Forum P2 P3 PPPK Lombok Timur, Sunarno mengatakan saat
ini guru honorer Prioritas 2 (P2) dan Prioritas 3 (P3) yang belum terangkat
PPPK sebanyak 2.629 orang.
"Jumlah keseluruhan kami 4.686, tapi yang sudah dapat
formasi PPPK tahun 2022 ini sekitar 2057, dan sisa kami yang belum terakomodir
pemerintah daerah sebanyak 2.629 orang," jelasnya.
Masih lanjut guru honorer SDN 2 Masbagik yang telah mengabdi
12 tahun itu, Pemda Lombok Timur harus memperhatikan sisa dari guru honorer yang
masih belum terakomodir itu. Sebab, jika dihitung dari massa pengabdian dan
rendahnya kesejahteraan, tidak ada alasan bagi pemerintah untuk tidak memberi
perhatian penuh.
"Masa pengabdian teman-teman ini mulai dari 3 tahun
sampai dengan 19 tahun lebih. Lalu banyak yang berusia 50 tahun, dengan gaji
Rp300 ribu per bulan. Jadi tidak ada alasan untuk kami-kami ini tidak diusulkan
dan harus diakomodir tahun depan," tegasnya.
Mendengar aspirasi dari guru honorer itu, Ketua Komisi II
DPRD Lombok Timur, Waes Al Qourni menegaskan pada prinsipnya pihaknya mendukung
penuh Pemda Lombok Timur agar bisa mengakomodir sisa guru honorer yang belum
terserap PPPK. Bahkan kata dia, hal itu langsung ia sampaikan kepada Ketua Tim
Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk menghitung beban belanja keuangan
daerah di tahun 2023 dan menyatakan jika TAPD memberikan lampu hijau atas hal
itu.
"Saat mau ketok anggaran tahun 2023 kemarin, saya
langsung sampaikan kepada Ketua TAPD tentang ini. Dan dikatakan waktu itu akan
bisa terserap," kata Anggota DPRD Fraksi PAN Dapil ll itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Dikbud Lombok Timur, Izzudin
menuturkan jika pihaknya akan tetap bekerja sesuai dengan aturan yang ada. Dia
pun menyatakan, jika mengacu pada kebutuhan guru dengan luas wilayah, jumlah
sekolah dan mayasarakat usia sekolah, Lombok Timur sebenarnya membutuhkan 9
ribu guru lebih.
Akan tetapi berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan Kepala
BKPSDM, idealnya kebutuhan guru ditetapkan sebanyak 4.665 guru. "Idealnya
jumlah guru yang kita butuhkan sesuai hasil Rakor dengan BKPSDM 4.665
orang," bebernya.
Lebih jauh, ditanyakan terkait kuota PPPK yang akan
diusulkan, pihaknya masih menunggu aturan dari pusat secara tertulis. Sebab
disebut dia, pihaknya hanya mendapat keterangan pemerintah pusat secara lisan
dari Kepala BKPSDM Lombok Timur.
"Kita mendorong komitmen pemerintah pusat atas
keputusannya untuk mengakomodir guru P2 dan P3 di tahun 2023. Kalau ada aturan
bisa mengangkat 4.665 guru hari ini, itu kita usulkan untuk masuk PPPK, agar kita
tidak ada beban," tegasnya.
Pun demikian, ia menegaskan jika total 4.665 itu telah masuk
lis nasional kebutuhan guru Lombok Timur, dan berharap di tahun 2023 bisa
terealisasi dan masuk PPPK.
"Itu sudah masuk lis nasional kebutuhan guru kita, dan
semoga di tahun 2023 semua bisa terealisasi," tandasnya. (**)
No comments:
Post a Comment