DurasiNTB

Lugas & Fakta

Iklan

terkini

Ritual Adat Ngayu-Ayu Sembalun Lombok Timur

Friday, September 2, 2022, September 02, 2022 WIB Last Updated 2023-01-13T23:19:29Z
Salah satu prosesi adat dalam acara Ngayu-ayu di Sembalun Lombok Timur


Lombok Timur
 -- Pengaruh penyebaran agama Islam di Pulau Lombok tidak bisa lepas dari peran penting Wali Songo yang berdakwah di Tanah Lombok sekitar abad ke-16 silam. Dimana dalam perjalan dakwahnya para wali, menyatukan tradisi adat istiadat masyarakat setempat dalam ajaran agama islam. Hal demikian dibuktikan dengan salah satu rangkian, dalam upacara adat Ngayu-ayu di Kecamatan Sembalun Lombok Timur Nusa Tenggara Barat.

 

Yang mana upacara tersebut dilaksanakan 3 (tiga) tahun sekali oleh masyarakat, khususnya masyarakat adat kawedanan sembalun Lombok Timur. Ini dilakukan sebagai bentuk peringatan atas seluruh rangkaian sejarah, sekaligus sebagai penghormatan atas peran leluhur yang begitu besar, dalam kehidupan.

 

Istilah Ngayu-Ayu adalah akronim, dari huruf NG = Ngamplang yang artinya mengumpulkan, kemudian A yang maknanya Aik (artinya air), Y = Yalah, U = Upacara, A = Adat, Y=Yang dan U = Utama. Jadi secara sederhana Ngayu-Ayu dapat diartikan sebagai suatu upacara mengumpulkan air dari 13 mata air, dengan tujuan menjaga marwah leluhur dan memelihara keutuhan Gumi Sembalun.

 

Dalam kaca mata Islam Ngayu-Ayu diartikan sebagai sifat-sifat Allah SWT, dimana Hayyu artinya Hidup dan Qoyyum berarti kuat dan berdiri sendiri, sehingga Ngayu-Ayu dapat diartikan sebagai suatu upacara untuk menghidupkan dan menguatkan nilai-nilai spiritual adat Gumi Sembalun.

 

Rangkaian upacara dalam adat Ngayu-Ayu, dimulai pada hari Rabu sekitar pukul 16.00 Wita, yaitu prosesi pengambilan air pada 13 mata air oleh pemangku adat, untuk kemudian dikumpulkan di Berugak Desa Sembalun Bumbung.

 

Pada Rabu malam, Pukul 20.00 wita dirangkaikan dengan lembacaan Lontar Jatiswara, oleh para Pemaos (Para Pujangga Sasak) di berugak desa. Selanjutnya pada hari Kamis sekitar pukul 07.30 wita, acara itu dilanjutkan dengan ritual menghaturkan Sesampang oleh Pemangku Adat, yakni pemberitahuan kepada leluhur dan penguasa alam bahwa, upacara Ngayu-Ayu segera dilaksanakan, karena untuk melakukan suatu upacara, sudah semestinya meminta Izin dan Restu kepada Para Leluhur dan kepada Allah SWT. 

 

Hal ini dimaksudkan untuk penghormatan terhadap alam, agar senantiasa terjalin kesinambungan dengan manusia, untuk menjaga keseimbangan yang tetap lestari. Selanjutnya pada sekitar pukul 10.00 wita dilakukan prosesi acara penyembelihan Kerbau oleh Kyai Adat, sesuai Trah atau keturunan.

 

Setelah itu, sekitar pukul 11.00 wita, pemangku adat melakukan penanaman kepala kerbau, sebagai Pantek (atau pasak) Gumi Paer Sembalun pada khususnya dan Lombok Timur pada umumnya.

 

Selanjutnya pukul 13.00 wita, Pemberangkatan Air dari Berugak Desa Sembalun, menuju Lapangan upacara adat, yang diikuti oleh pemuka adat dan pemuka masyarakat yang diiringi Tari Tandang Mendet dan Kesenian lainnya.

 

Pukul 13.30 wita : Upacara Mapakin sebagai acara Puncak yang diawali dengan acara silaturrahmi antara sesepuh Adat dengan para Tamu Undangan, dan diikuti oleh seluruh masyarakat adat Sembalun. 

 

Dalam ritual Mapakin ini dilakukan dengan 3 (tiga) prosesi lemparan Ketupat, dengan tahapan sebagai berikut :

 

1. Lemparan pertama dimulai dengan mengucapkan 'Tanggal Lime' (5) yaitu sebagai perlambang kesempurnaan sholat lima waktu.

 

2. Lemparan Kedua dengan mengucapkan 'Tanggal Lime Olas' (15) yaitu sebagai perlambang kesempurnaan bulan purnama.

 

3. Lemparan Ketiga dengan mengucapkan 'Tanggal Selae' (25) yaitu sebagai perlambang kesempurnaan asal usul ajaran Para Nabi yaitu ajaran ketuhanan yang dibawa oleh 25 Para Nabi dan Rasul.

 

Setelah itu, Pukul 16.00 wita : Upacara Perang Pejer (Perang Penolak Bala’) dan penumpahan air dari semua mata air di Kali Pusuk sebagai simbol penyatuan Gumi, Air, Hutan, Alam dan lingkungan.

 

Terakhir baru dilakukan pembacaan Do'a Selamat dibacakan oleh para Kyai Adat, sebagai acara penutup dari upacara Ngayu-Ayu.

 

Penulis : Serkapuddin, S.Sos.,M.M

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Ritual Adat Ngayu-Ayu Sembalun Lombok Timur

No comments:

Post a Comment

Terkini

Topik Populer

Iklan